Prabowo Ngeri Bila Trump Ajak Main Golf: Harus Privat Dulu!

16 July 2025 19:11

Presiden Prabowo berkelakar ngeri bila diajak duel golf dengan Trump. Setibanya di Indonesia pasca lawatan ke Eropa, presiden mengatakan akan kembali bertemu Trump pada September atau Oktober 2025.
 
"Akan bertemu Trump lagi, ia katakan mungkin sekitar September, Oktober. Tapi saya agak ngeri kalau diajak main golf. Golf saya jelek sekali. Saya harus apa? Saya harus les privat golf. Dulu bagus, sekarang sudah enggak bisa lagi," kata Prabowo dikutip dari Breaking News, Metro TV, Rabu, 15 Juli 2025.
 
Prabowo menghadiri Bastille Day di Prancis dan melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Emmanuel Macron. Dia juga menyempatkan diri mengunjungi Belarus dan menjajaki kerja sama di sektor pupuk dan komoditas.
 
"Di Prancis kita diberi kehormatan bisa memimpin devile Hari Nasional Prancis. Ini sesuatu yang baru pertama kali dalam sejarah suatu negara dari Asia pemimpin devile di Prancis," kata dia.
 
Baca: Bangga! Kontingen Indonesia Tampil Gagah di Parade Bastille Prancis
 
"Mereka memandang kita negara yang sangat penting. Saya lakukan juga pembicaraan lama dengan Presiden Macron membahas banyak masalah juga cukup sangat produktif. Habis itu saya mampir di Belarus di Minsk. Belarus butuh banyak komunitas dari kita dan kita juga membahas sama mereka karena kita butuh untuk pupuk dan sebagainya. Jadi, habis itu langsung kembali ke sini," ucapnya.
 
Presiden Prabowo Subianto sempat berkelakar soal penetapan tarif impor sebesar 19 persen yang diberikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Prabowo mengaku baru akan puas apabila tarif impor untuk Indonesia menjadi 0 persen.
 
Namun, Presiden Prabowo telah menyepakati besaran tarif 19 persen. Dia mengaku sempat melakukan negosiasi ulang sebelum tercapai kesepakatan.
 
"Saya bicara dengan Presiden Donald Trump. Alhamdulillah akhirnya ada kesepakatan kita juga memahami kepentingan-kepentingan mereka. Mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati sekarang kalau enggak salah tarifnya dari 32 diturunkan jadi 19 persen," tuturnya.
 

Misi Membesarkan Garuda

Salah satu poin yang disepakati dalam proses negosiasi adalah komitmen Indonesia membeli sejumlah pesawat Boeing 777. Presiden Prabowo menegaskan tekadnya untuk membesarkan maskapai Garuda Indonesia. Menurut dia, kebutuhan pesawat baru menjadi bagian dari strategi memperkuat maskapai nasional.
 
"Saya tetap nego saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup cukup keras juga gitu. Kita perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah flag carrier nasional. Garuda lahir perang kemerdekaan kita. Dan untuk itu kita butuh pesawat-pesawat baru. Dan saya kira enggak ada masalah karena kita butuh mereka ingin jual. Pesawat Boeing juga cukup bagus," ucapnya.
 
Baca: Dapat Tarif 19 Persen dari AS, Prabowo Sepakati Beli Sejumlah Pesawat Boeing 777
 
"Jadi akhirnya terjadi pertemuan dua kepentingan. Kita juga butuh sebagai contoh impor BBM, impor gas, impor gandum, kita masih perlu import kedelai dan sebagainya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan Amerika ini," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)