Tiket Pesawat Domestik Mahal, WNI Pilih Pergi ke Luar Negeri

Rencana pemerintah memungut iuran pariwisata melalui tiket pesawat menuai polemik, lantaran berpotensi semakin membebani penumpang pesawat. 

Indonesia dikenal dengan potensi pariwisata. Ragam destinasi mulai dari wisata alam, buday hingga kuliner dimiliki Indonesia. Maka tak heran pilihan wisata beragam menjadi daya tarik kuat wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Namun, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Menggencat pariwisata dalam negeri lebih diminati lagi publiknya sendiri. Mengingat jumlah wisatawan nusantara yang plesirke luar negeri terus bertambah setiap tahunnya. 

Masa sebelum pandemi jumlah wisatawan yang pergi ke luar negeri bahkan mencapai 11,69 juta wisatawan. Angka ini turun pada saat pandemi Covid-19, karena ada pembatasan ke luar negeri namun kembali terkerek di tahun berikutnya. Bahkan di tahun 2023 jumlah wisatawan ke luar negeri sudah mencapai 7,5 juta.

Biaya perjalanan dalam negeri terutama dengan moda transportasi udara yang masih cukup mahal, menjadi salah satu faktor wisatawan domestik enggan berlibur di negeri sendiri. Kondisi ini semakin diperburuk jika nantinya pemerintah jadi membebankan iuran pariwisata di tiket pesawat, yang saat ini masih menjadi tahapan pembahasan. Wacana ini sontak mendapat penolakan dari banyak pihak.