18 August 2023 23:25
Peran pemuda tercatat dalam tinta emas sejarah perjalanan bangsa. Bung Tomo misalnya baru berusia 25 tahun saat berpidato mengobarkan semangat rakyat Surabaya melawan tentara sekutu pada 10 November 1945.
Begitu pula dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang baru berusia 29 tahun saat proklamasi kemerdekaan. Di usia muda, Soedirman memimpin Tentara Keamanan Rakyat melawan pasukan sekutu di Ambarawa.
Anak muda mengambil peran strategis pada 1998. Melalui gerakan reformasi, para mahasiswa mendorong perubahan fundamental sistem politik di Indonesia. Demokratisasi partai politik menghentikan dwifungsi ABRI hingga pemilihan presiden langsung menjadi buah gerakan reformasi.
Menjadi agen perubahan selalu melekat dalam DNA generasi muda. Bung Karno pernah berkata, "Beri aku sepuluh pemuda, niscaya kuguncang dunia.".
Pemuda adalah pewaris kemerdekaan. Di pundak mereka masa depan bangsa kita diletakkan. Para pemuda yang akan menentukan, akan seperti apa Indonesia di masa depan.
Sudahkah kita memberi bekal yang cukup agar generasi muda mampu mengatasi tantangan di masa depan? Apakah para pemimpin dan elite-elite kita memberi keteladanan dalam berperilaku? Mampukah kita menciptakan iklim yang kondusif untuk memudahkan generasi muda berusaha dan berkarya?