23 December 2022 12:53
Kementerian Perindustrian menilai industri makanan dan minuman berpotensi terus tumbuh meski ada ancaman resesi global pada 2023. Direktur Eks Segara Institut Piter Abdullah optimistis industri makanan dan minuman masih tumbuh positif.
"Kalau bicara tentang makanan dan minuman walaupun harganya naik masyarakat tetap konsumsi dan membelinya. Nah itu yang menyebabkan pada 2022 ketika mengalami pandemi, industri manufaktur makanan dan minuman ini masih tumbuh positif," urai Direktur Eks Segara Institut Piter Abdullah.
Piter Abdullah menilai di tengah kondisi kelangkaan pasokan dan kenaikan harga tak mengurangi pertumbuhan industri manufaktur makanan dan minuman dalam negeri.
"Tetapi kalau kita merujuk kepada apa yang sudah terjadi pada 2022 ini di tengah kondisi kelangkaan pasokan kemudian kenaikan harga itu tidak mengurangi pertumbuhan industri manufaktur makanan dan minuman dalam negeri," urainya.
Menurut data dari Kemenperin.go.id pertumbuhan industri makanan dan minuman di triwulan III 2022 mencapai 3,57%, lebih tinggi dari periode 2021 yang tercatat 3,49%. Meskipun terdampak pandemi covid-19, subsektor makanan dan minuman masih mampu tumbuh dan berkontribusi pada pertumbuhan industri nonmigas yang mencapai 4,88%.