Akrobat PDIP Goda Demokrat

PDI Perjuangan tengah mencoba menjajaki peluang kerja sama dengan Partai Demokrat dalam Pilpres 2024. Padahal, Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan sudah sejak lama dikenal tak akur.

Apalagi, partai besutan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu sudah berkomitmen berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung bakal capres Anies Baswedan.

Masa pendaftaran bakal capres dan cawapres masih empat bulan lagi. Politik pilpres dalam mencari kawan koalisi diyakini masih dinamis. Salah satu yang mengejutkan adalah soal penjajakan kerja sama politik yang dilakukan PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat.

Hal ini menyusul pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat AHY masuk bursa calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
 
Semangat gotong royong menjadi alasan PDIP membuka ruang dialog itu. Padahal, PDIP dengan Demokrat sudah sejak lama dikenal tak akur, terutama terkait panas dingin hubungan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun seusai rakernas ketiga, PDIP seolah mengubah jalan politiknya dengan mendekati Demokrat yang diketahui masuk dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan mendukung pencapresan Anies Baswedan.
 
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menganggap, pertemuan PDIP dengan Demokrat merupakan hal biasa. Politisi PKS Nasir Jamil menilai, spekulasi yang berkembang soal penjegalan tak perlu dikhawatirkan. Anggota Komisi III DPR itu mengajak semua partai menghormati koalisi masing-masing yang sedang dibangun.

Sementara, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan, Partai Demokrat tetap solid dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung capres Anies Baswedan. Syarief justru mempertanyakan langkah PDIP yang mencoba untuk mendekati Demokrat. Lantaran sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, tak akan berkoalisi dengan Demokrat.