18 July 2023 21:15
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin, 17 Juli 2023. Pertemuan yang berlangsung satu jam tersebut memperkuat eksistensi dalam sistem demokrasi.
"Pertemuan dua negarawan ini sebenarnya yang paling penting ini pendidikan politik untuk anak-anak muda, bahwa apapun pilihannya silaturahmi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara harus tetap dijalin," jelas Sekjen DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim dalam program Primetime News Metro TV, Selasa, 18 Juli 2023.
Sekjen NasDem, Hermawi Taslim menyebut bahwa pertemuan keduanya memperlihatkan kedewasaan dalam berpolitik.
"Pertemuan betul-betul pembelajaran berharga bagi kematangan demokrasi," jelasnya.
Sebelumnya, banyak isu mencuat soal hubungan Partai NasDem dan Presiden Jokowi soal perbedaan arah politik. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membantah hal tersebut. Dirinya serta Partai NasDem berkomitmen mendukung pemerintah Presiden Jokowi hingga akhir.
"Jadi kita katakan kita mau mendukung Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatannya. Kita ditertawai, aneh ini katanya. Mau didukung tapi bagaimana ya. Kenapa dia (NasDem) mau berkoalisi dengan partai di luar pemerintahan," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2023.
Selain itu, dari pertemuan tersebut, Hermawi menyebut Presiden Jokowi menanyakan soal cawapres dari Anies Baswedan ke Surya Paloh. Namun, Surya Paloh mengatakan ke kepala negara bahwa urusan cawapres, Anies yang lebih tahu. Sebab, Anies sudah diberi kewenangan penuh untuk menentukan cawapresnya.
"Pak Surya itu betul-betul menjaga etika dan menjaga komitmen yang telah dibuat bersama partai-partai lain (Koalisi Perubahan untuk Persatuan) untuk tidak menyampaikan langsung kepada Pak Jokowi. Biar nanti pada saatnya kita semua akan tahu. Biar Pak Anies yang menentukan itu (cawapres)". jelas Hermawi.
Hermawi menambahkan bahwa Presiden Jokowi dan Surya Paloh sepakat agar kontestasi Pemilu 2023 berjalan dengan kondusif. Keduanya tetap menjaga kehidupan berbangsa dan menjaga kedamaian bernegara.