Kematian Bripka AS Diklaim Jadi Tumbal Kasus Penggelapan Pajak
N/A • 22 March 2023 15:00
Kematian anggota polri Bripka AS dinilai janggal pihak keluarga. Bripka AS diklaim menjadi tumbal agar kasus penggelapan pajak di kantor Samsat Pangunguran Samosir tak bisa diusut.
“Perkara penggelapan di UPT Samsat Pangururan ini telah terjadi sejak tahun 2018 lalu,” kata Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman dalam tayangan Newsline, Metro TV, Rabu (22/3/2023).
Menurut Yogie, berdasarkan hasil investigasi yang telah dilakukan, yakni Bripka AS menggelapkan uang pajak kendaraan.
"Kami sebagai aparat penegak hukum memberitakan meluruskan segera fakta-fakta yang ada, sehingga mampu memberikan rasa keadilan untuk seluruh masyarakat," tambahnya.
Sementara, tim kuasa hukum keluarga Bripka AS Fridolin Siahaan dalam konferensi persnya menyebut Bripka AS dikorbankan untuk menjadi tumbal dalam penggelapan pajak di kantor Samsat Pangunguran, supaya rantai kasus terputus dan tak bisa diusut siapa saja yang terlibat dalam penggelapan pajak tersebut.
Menurut Fridolin, ada sejumlah kejanggalan dalam kematian Bripka AS yang dinyatakan bunuh diri dengan minuman mengandung sianida di antaranya adanya luka memar di bagian kepala belakang akibat trauma benda tumpul.
Pihaknya juga mempertanyakan surat kematian Bripka AS yang bunuh diri. Padahal, hasil autopsi belum keluar hingga pembelian cairan sianida yang diduga bukan dipesan oleh Bripka AS.
Bripka AS adalah oknum polisi dari Satlantas Polres Samosir menjadi tersangka penggelapan uang pajak kendaraan bermotor senilai Rp2,5 miliar. Setelah kasusnya terungkap, Bripka AS dinyatakan bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
Kematian Bripka AS dirasa janggal oleh sang istri, Jeni Simorangkir. Ia menduga suaminya tewas bukan karena bunuh diri, melainkan dibunuh. Istri Bripka AS melaporkannya ke Polda Sumut atas kejanggalan kematian suaminya.
(Silvana Febriari)