Kemacetan Terurai, Semua Jemaah Indonesia Telah Tinggalkan Muzdalifah

Kemacetan panjang sempat terjadi pada jalur masuk menuju Muzdalifah. Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah sekaligus Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Hilman Latif memastikan kemacetan sudah terurai pada 28 Juni pukul 13.20 waktu Arab Saudi. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah naik bus menuju Mina. 

Hilman mengatakan, keterlambatan proses evakuasi terjadi karena kemacetan di jalur Utara Duri banyak dilalui jemaah haji dari berbagai negara. Keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina juga dialami jemaah Filipina dan Malaysia. 

Sebelumnya, bus yang mengangkut jamaah haji yang akan mengambil batu kerikil untuk lontar jumroh tidak bisa bergerak akibat sesaknya jalanan. Akibatnya, para jamaah memilih turun dari bus dan berjalan kaki meskipun jarak dari bus ke Muzdalifah masih satu hingga dua kilometer (km) lagi. 

Waktu mabit di Muzdalifah yang dibatasi mulai pukul 1 malam hingga waktu subuh. Hal ini membuat jamaah tergesa-gesa untuk bisa tiba di titik batas Muzdalifah sebelum lewat waktu subuh. 

Mabit di Muzdalifah merupakan hal wajib yang dilakukan dalam ibadah haji. Jika jamaah haji tidak bisa sampai di Muzdalifah pada waktu sebelum subuh, maka wajib membayar Dam atau denda berupa korban satu ekor kambing.