27 July 2023 19:03
Pelaksanaan Konferensi Perubahan Iklim (COP28) yang akan berlangsung pada 30 November - 12 Desember 2023 menjadi ajang bagi Uni Emirat Arab memamerkan beragam proyek pengembangan energi hijau terbarukan yang mereka miliki.
Salah satunya ialah Sharjah Waste to Energy. Proyek itu dapat mengolah limbah yang tidak dapat di daur ulang menjadi tenaga listrik.
Pengolahan limbah menjadi energi bersih dan mampu memproduksi kilo watt listrik yang dilakukan di fasilitas ini merupakan fase baru dalam proses mempromosikan produksi energi terbarukan. Hal itu juga sekaligus yang pertama di kawasan Timur Tengah.
“Setelah sampah atau limbah dimasukan ke dalam wajan khusus, kemudian akan dibakar dalam beberapa waktu. Lalu panas yang dihasilkan tersebut, kami mengalir dan memanaskan air yang berada di dalam pipa khusus, kemudian akan mengeluarkan uap dan uap tersebutlah yang akan menggerakan turbin sehingga menghasilkan listrik,” kata Senior Engineer Beeah Energy Nouf Jamal.
Pembangkit ini bekerja dengan konsep yang sederhana. Tetapi mampu berkontribusi mengalihkan hingga 300 ribu ton limbah dari kawasan Sharjah setiap tahunnya dan menghasilkan 30 mega watt listrik rendah karbon.
Proyek ini berkontribusi untuk menghindari emisi hingga 450 ribu ton karbon dioksida per tahun. Hal itu lah yang mendukung upaya negara untuk menerapkan inisiatif strategis untuk mencapai netralitas iklim pada 2050.
Ke depannya, seluruh wilayah di kawasan Uni Emirat Arab akan didorong untuk memiliki fasilitas serupa. Sehingga secara signifikan mengurangi jumlah sampah kota yang dibuang ke tempat pembuangan sampah, sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida.