Keluarga Korban Minta Kebakaran Gedung Terra Drone Diusut Tuntas

10 December 2025 20:17

Kebakaran hebat yang menghanguskan Ruko Terra Drone di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa 9 Desember 2025, menyisakan duka mendalam sekaligus tanda tanya besar. Tragedi yang menelan 22 korban jiwa ini memicu tuntutan dari pihak keluarga korban agar aparat berwenang mengusut tuntas dugaan kelalaian pengelola gedung.

Salah satu perwakilan keluarga korban, Hidayat, mengaku telah mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya. Namun, ia mempertanyakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta perizinan bangunan yang dimiliki pihak pengelola Ruko Terra Drone.

Pihak keluarga menduga adanya penyalahgunaan prosedur karena dalam perizinannya, ruko tersebut diduga hanya mencantumkan izin untuk bangunan standar sekitar 3-4 lantai. Namun pada kenyataannya, operasional Ruko Terra Drone menggunakan hingga tujuh lantai.

"Gudang itu di bawah, karyawan di lantai 3, 4, 5, dan 6. Ini menyalahi prosedur. Saya meminta kepada Pemprov maupun kepolisian, kok bisa di tengah kota ruko dengan standar empat lantai, tiba-tiba keluar dengan tujuh lantai?" ujar Hidayat dengan nada kecewa.

Ia mencurigai adanya penyalahgunaan wewenang dalam penerbitan izin operasional gedung tersebut. "Ini pasti ada sesuatu, terjadi kelalaian atau mungkin penyalahgunaan wewenang bisa keluar terbit izin operasinya. Ini yang kami sayangkan. Jadi kami berharap kepolisian dan aparat DKI Jakarta menyelidiki secara menyeluruh," tegasnya.

Penyebab Kematian: Keracunan Asap

Sementara itu, analisa awal dari Tim DVI Mabes Polri menyatakan penyebab kematian para korban mengarah pada dampak paparan asap pekat. Tim forensik menyebut, dari hasil autopsi sementara pada tiga jenazah, korban diduga meninggal karena menghirup gas karbon dioksida dalam kadar tinggi saat terjebak di dalam gedung (asfiksia).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi korban luka dan biaya pemakaman bagi korban meninggal dunia. Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan belasungkawa mendalam dan memperingatkan para pemilik usaha untuk memprioritaskan jalur evakuasi.

"Pemerintah DKI Jakarta akan bertanggung jawab untuk seluruh korban, pemakaman yang meninggal dunia berapapun jumlahnya. Kedua, bagi yang luka akan dirujuk dan kami yang menyelesaikan biayanya," ujar Pramono.

"Saya sungguh sangat berduka. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mudah-mudahan ini tidak terulang kembali," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Sofia Zakiah)