11 September 2024 13:14
Penembakan di SMA Apalachee, Georgia, yang terjadi di saat masa kampanye Pilpres Amerika Serikat (AS) memicu kedua calon presiden (capres) mengangkat kebijakan mereka terkait dengan kepemilikan senjata api. Kedua partai punya pendekatan yang berbeda terkait dengan hak yang dijamin amandemen kedua konstitusi AS. Sejauh mana taji dua capres AS mereformasi UU Pengendalian Senjata?
Kasus orang tua yang diadili akibat penembakan yang dilakukan oleh anaknya adalah sesuatu yang bersejarah meskipun angka penembakan di AS cukup tinggi. Hal ini pernah terjadi satu kali yakni pada April lalu.
Kasus di mana dua orang tua asal Michigan diberikan hukuman 10 - 15 tahun penjara akibat penembakan yang dilakukan oleh anaknya di sebuah SMA di Michigan yang menewaskan empat orang pada 2021 lalu. Para pelaku yang berusia 15 tahun ini dipenjara seumur hidup tanpa ada kesempatan untuk bebas bersyarat.
Banyak kemiripan antara kasus penembakan di Michigan dan kasus di Georgia. Tersangka pelaku penembakan di SMA di Georgia adalah murid berusia 14 tahun. Akibat tindakannya, empat orang tewas. Empat orang itu terdiri dari dua orang murid berusia sebaya yakni 14 tahun dan dua orang lainnya adalah guru matematika dan pelatih sepak bola Amerika SMA tersebut.
Ayah tersangka untuk pertama kalinya menghadiri persidangan pada hari ini, Rabu, 11 september 2024. Ia bernama Colin Gray (54). Ia dituduh memiliki koneksi dengan penembakan karena membolehkan anaknya memiliki senjata. Sehingga, ia didakwa melakukan pembunuhan tidak disengaja dan pembunuhan tingkat dua.
Menurut berita yang didapat Associated Press, Colt Gray atau tersangka pelaku penembakan menggunakan senapan serbu semi otomatis. Namun pihak berwajib sampai saat ini belum menemukan motif maupun cara tersangka membawa senjata tersebut ke sekolah.
Baca juga: Kamala Harris dan Donald Trump Saling Sindir di Medsos |