Jakarta: Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi secara tegas mempertanyakan kredibilitas Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam menciptakan kedamaian Palestina yang tak kunjung dihormati.
“Upayakan kepemimpinan yang lebih demokratis untuk perdamaian. Tidak ada urgensi yang lebih besar sekarang selain membangun perdamaian segera di Gaza,” ujar Retno dalam pidatonya, dikutip pada Kamis, 26 September 2024.
Retno mengkhawatirkan posisi
Lebanon akan sama dengan
Gaza mengingat Israel telah memberikan serangan setara yang hingga saat ini belum dihentikan. Pendudukan Israel di teritori Palestina terus diperluas, namun DK PBB tidak segera menghentikan negara yang kebal hukum internasional tersebut.
“Kita tidak boleh membiarkan eskalasi konflik di kawasan seperti yang terjadi di Lebanon mencapai titik yang tidak dapat dikembalikan. Pola pikir perang dingin harus dihindari karena kenyataan telah berubah,” ujar Retno.
“Indonesia menyerukan mekanisme yang lebih demokratis untuk pengambilan keputusan yang efektif guna menghindari kelambanan, dalam menghadapi ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” imbuh Retno.
Selain itu, Retno juga menggarisbawahi prinsip dan sinergi dalam pengambilan keputusan
perdamaian harus lebih banyak dari segi tindakan dan suara.
“Pastikan inklusivitas dan sinergi dalam pengambilan keputusan untuk perdamaian. Dewan ini harus memungkinkan lebih banyak suara dan tindakan yang lebih luas untuk diakomodasi demi perdamaian,” jelas Retno.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)