Indonesia Masuk Grup Berat dalam Piala Dunia 2026 Zona Asia

17 July 2025 18:57

Pengamat sepak bola Yusuf Kurniawan menilai hasil drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menempatkan Timnas Indonesia dalam situasi yang menantang. Drawing yang digelar di AFC House, Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis, 17 Juli 2025, menempatkan Indonesia di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Yusuf Kurniawan atau yang akrab disapa Bung Yuke menekankan bahwa peluang Indonesia untuk lolos otomatis sangat berat, mengingat hanya juara grup yang akan melaju langsung ke Piala Dunia 2026.

Menurut Yusuf, Arab Saudi sebagai tuan rumah dan Irak sebagai lawan yang kerap menyulitkan Indonesia membuat grup ini sangat kompetitif. 

“Peluang untuk jadi juara grup tentu tidak mudah. Arab Saudi akan bermain di kandang sendiri, dan Irak selalu menyulitkan kita dalam beberapa laga terakhir,” ujar Yusuf dikutip dari Metro Hari Ini Metro TV pada Kamis, 17 Juli 2025. 

Ia juga menyebut absennya striker andalan Ole Romeny akibat pemulihan cedera pascaoperasi menjadi kehilangan besar bagi skuad Garuda. “Ole adalah top scorer kita di ronde ketiga, dan kehilangannya tentu sangat terasa,” tambahnya.

Indonesia sejatinya memiliki catatan positif melawan Arab Saudi dengan satu kemenangan dan satu hasil imbang di babak sebelumnya. Namun, Yusuf mengingatkan kondisi tim sudah jauh berbeda. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, Indonesia kini bermain lebih agresif, berbeda dari pendekatan bertahan era Shin Tae-yong. 

“Sekarang gaya bermain lebih aktif dan progresif. Tapi tentu ini perlu kesiapan mental dan taktik yang matang, apalagi melawan dua tim kuat,” jelasnya.
 

Baca Juga: Hasil Lengkap Undian Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Sementara melawan Irak, Yusuf mengungkap Indonesia memiliki rekor buruk.  Ia menyebut duel melawan Irak bisa lebih berat dibandingkan Arab Saudi, meskipun Arab menjadi tuan rumah.

“Dari tiga laga terakhir melawan Irak, kita selalu kalah. Postur dan pengalaman mereka menjadi keunggulan tersendiri,” katanya.

Format kompetisi di putaran keempat ini adalah sistem satu putaran dengan dua pertandingan di tempat terpusat, yakni Arab Saudi. Artinya, tidak ada laga kandang-tandang. Yusuf menyebut ini sebagai mini-turnamen yang terasa seperti laga final.

“Dua kali main, dua kali harus menang. Seri saja belum tentu aman. Kalau runner-up, kita masih harus playoff melawan grup sebelah, dan bisa jadi melawan wakil dari benua lain. Itu jauh lebih berat,” tegasnya.

Yusuf berharap FIFA Match Day pada September melawan Kuwait dan Kirgistan bisa dimaksimalkan untuk mencoba taktik baru tanpa Ole Romeny. Ia menyebut nama James Raven sebagai alternatif, meski kualitasnya belum setara. 

“Mungkin bisa dicoba varian taktik. Kalau Oratmangun sudah pulih, dia bisa menjadi opsi utama,” ucapnya.

Di sisi lain, Yusuf juga menekankan pentingnya manajemen tim dalam menjaga kondisi pemain, terutama agar terhindar dari akumulasi kartu atau cedera. Ia menutup dengan harapan agar seluruh tim punya semangat dan visi yang sama demi satu target besar, lolos ke Piala Dunia 2026.

“Setiap pertandingan harus dianggap hidup mati, tapi pemain juga harus bisa mengelola emosi dan risiko di lapangan,” ujarnya. 

(Tamara Sanny)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com