Jakarta: Dalam rangka memperingati HUT ke-80 TNI, mari kita melihat seberapa kuat kekuatan militer Indonesia di mata dunia. Berdasarkan data Global Firepower 2025, Indonesia menempati posisi pertama di Asia Tenggara dan peringkat ke-13 di dunia.
Global Firepower, sebuah organisasi internasional menyatakan bahwa militer Indonesia berada di skor power indeks 0,2557. Semakin kecil skornya, menandakan semakin kuat militer suatu negara.
Faktor-faktor seperti jumlah personel, kualitas dan kuantitas alutsista, kesiapan tempur, hingga kemandirian militer menjadi indikator penting yang membuat Indonesia terus diperhitungkan di kancah global.
Militer Indonesia dibanding negara tetangga
Indonesia berada di peringkat 13 dunia karena dominan dalam kekuatan udara, laut, logistik, energi, dan daya beli nasional. Sementara Vietnam berada di peringkat 23 karena berpengalaman tempur yang panjang, strategi pertahanan matang, dan unggul dalam kekuatan darat.
Sementara itu Thailand berada di peringkat 25, Singapura (29), Myanmar (37), Filipina (41), dan Malaysia (42).
Jumlah dan ragam alutsista Indonesia
- Angkatan Darat memiliki sekitar 1.700 kendaraan temir, 1.243 artileri, dan 100 helikopter
- Angkatan Laut memiliki 4 kapal selam, 7 fregat, 24 korvet, 205 kapal patroli/cepat, 4 LDP, dan 23 LST
- Angkatan Udara memiliki 105 pesawat tempur aktif, 44 transport, 101 trainer, 36 heli, UAV tempur & ISR.
Kekuatan prajurit Indonesia
Kekuatan militer Indonesia saat ini memiliki sebanyak 404.500 prajurit aktif. Rinciannya AD sebanyak 300.400 prajurit, AL 74.400 prajurit, dan AU sebanyak 30.100 prajurit.
Tentunya kekuatan militer Indonesia tidak terlepas dari dukungan presiden, yang berdasarkan konstitusi UUD 1945, Presiden menjadi panglima tertinggi angkatan perang Indonesia.
Baca Juga :
Berikut Rangkaian Peringatan HUT Ke-80 TNI
"Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak," kata Presiden Prabowo Subianto.
Sumber: THE IISS - THE MILITARY BALANCE 2025