12 November 2025 18:41
Sydney: Presiden Prabowo Subianto melakukan rangkaian kunjungan kenegaraan ke Australia, pada Rabu, 12 November 2025. Lawatan ini menjadi momen penting dalam memperkokoh kemitraan strategis Indonesia dan Australia, sekaligus mempertegas komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan Indo-Pasifik.
Selama berada di Australia, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese. Pertemuan tersebut akan membahas sejumlah kesepakatan di bidang investasi dan ketahanan pangan.
Selain bertemu PM Albanese, Presiden Prabowo juga diagendakan bertemu dengan mantan PM Australia, Paul Keating.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menjelaskan bahwa Paul Keating adalah tokoh yang pernah memberikan masukan penting bagi Indonesia, sehingga Presiden Prabowo meluangkan waktu untuk bertukar pandangan. Rosan meyakini pertemuan antara kedua tokoh ini dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Australia.
Dalam keterangannya, Rosan Roeslani menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan balasan, mengingat Perdana Menteri Albanese juga pernah berkunjung ke Indonesia beberapa bulan sebelumnya.
"Ini adalah kunjungan balasan dalam rangka kita memperkuat baik itu dalam kapasitasnya hubungan investasi, perdagangan, dan hubungan bilateral koperasi lainnya. Karena kita sudah mempunyai ASEL Sepa sejak tahun 2020," katanya dikutip dari Prioritas Indonesia, Metro TV, Rabu, 12 November 2025.
Rosan juga menyebut potensi kerja sama dagang masih bisa lebih ditingkatkan. Total perdagangan Indonesia dan Australia saat ini kurang lebih mencapai 15 miliar dolar Amerika Serikat, di mana Indonesia masih mengalami defisit perdagangan hampir 9 juta dolar.
"Tapi dengan jasa yang ada, itu sebenarnya ter-offset," tutup Rosan, optimistis bahwa kunjungan ini akan memperdalam kerja sama ekonomi kedua negara.
(Muhammad Fauzan)