Rumah Sakit Yarsi telah menangani sekitar 26 orang korban ledakan di SMA Negeri 72 dan kini tersisa 11 orang yang dirawat inap dan rawat jalan. Terdapat empat korban dari ledakan tersebut yang mengalami tuli mendadak.
Keadaan terkini 11 korban yang masih dirawat inap termasuk satu dirawat di ICU semakin membaik.
"Alhamdulillah sudah mulai lepas alat bantu nafas per sore ini. Jadi kita harapkan adinda bisa terus membaik. Sedangkan ada empat siswa yang mengalami tuli mendadak tanpa kerusakan membran telinga itu masuk ke hiperbarik untuk mendapatkan terapi oksigen bertekanan tinggi," tutur Direktur Medis RS Yarsi Muhammadi dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Rabu, 12 November 2025.
"Ini juga diharapkan bisa mempercepat proses perbaikan dan memberikan efek terapi yang optimal dari perawatan yang sudah diberikan oleh teman-teman dokter yang ada di rumah," tambahnya.