Oknum TNI Angkatan Darat (AD) yang terlibat aksi pengeroyokan berujung tewasnya seorang warga di Salatiga, diperiksa Detasemen Polisi Militer Salatiga. Dari penyelidikan yang dilakukan, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Kolonel Hamim Tohari menyebut sementara ini 13 orang terlibat dalam pengeroyokan dan ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu, kondisi Pratu RW masih dalam perawatan dan sudah dimintai keterangan oleh personel Denpom IV/3 Salatiga.
Untuk ancaman hukuman terhadap pelaku pengeroyokan yang dilakukan oleh para oknum TNI, Hamim menyebut masih dilakukan penyidikan terhadap pelaku, dan pihaknya masih menunggu hasil dari penyidikan.
Kejadian ini bermula dari adanya Personel Yonif MR 411/6/2 Kostrad Salatiga, Jawa Tengah dikabarkan menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang pada Jumat (2/9/2022) yakni Pratu RW.
Ketika itu Pratu RW sedang membonceng istrinya (D) yang sedang dalam kondisi hamil. Kemudian saat mereka menuju pasar Blauran Pratu RW diserempet oleh mobil pikap yang diketahui dikendarai oleh Argo Wahyu Pamungkas beserta empat orang temannya. Pratu RW sempat dibentak namun ia hiraukan. Setelah itu, Pratu RW diberhentikan serta dikeroyok oleh empat orang.
Melihat kejadian tersebut, istri Pratu RW langsung meminta tolong kepada kawan-kawannya dengan menghubungi mereka melalui WhatsApp Group. Kawan-kawan Pratu RW yang datang kemudian mencari para pelaku. Mereka dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad dan selanjutnya dibawa ke RST Dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka. Setelah mendapatkan perawatan, satu pengeroyok yakni Argo dinyatakan meninggal dunia.