Presiden Tinjau Perbaikan Jalan Nasional Malibo Anai Sumbar

Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 18 Desember 2025, melakukan kunjungan kerja ke kawasan bencana di Sumatra Barat. Agenda utama Presiden adalah meninjau perbaikan jalan nasional di Malibo Anai, jalur vital yang menghubungkan Kota Padang dengan Padang Panjang dan Bukit Tinggi, yang sempat putus total akibat banjir bandang pada akhir November 2025.

Titik terparah kerusakan jalan, yang berada di sekitar KM 63.500 Malibo Anai, telah selesai diperbaiki sementara dan kini sudah dibuka untuk uji coba kendaraan roda empat. Pembukaan jalur dilakukan dengan sistem buka-tutup secara terbatas.

Jalur dibuka untuk kendaraan mulai dari pukul 16.00 hingga 09.00 keesokan harinya. Sebaliknya, mulai pukul 09.00 hingga 16.00, jalur ditutup total agar petugas dan kontraktor dapat memaksimalkan pengerjaan normalisasi sungai dan perbaikan jalan. Pembatasan waktu kerja ini disebabkan oleh kondisi cuaca yang sering hujan deras di sore hingga malam hari.

Pembukaan jalur ini disambut baik masyarakat. Warga memilih menunggu jadwal buka-tutup karena jalur ini menghemat waktu dan bahan bakar dibandingkan jalur alternatif yang memakan waktu tempuh lebih lama.
 

 

Rangkaian Kunjungan dan Harapan Warga

Kunjungan kepala negara di Malibo Anai merupakan agenda terakhir setelah sebelumnya meninjau lokasi bencana di beberapa kabupaten. Presiden memulai kunjungan di Kabupaten Agam, meninjau kondisi pengungsi di SD Negeri 05 Kecamatan Palembayan dan memantau proses pembangunan Hunian Sementara (Huntara) oleh TNI dan Polri.

Setelah itu, rombongan presiden bergerak menuju Kabupaten Padang Pariaman untuk meninjau pembangunan jembatan Bailey.

Kunjungan presiden ke Malibo Anai hari ini hanya berlangsung sekitar 20 menit. Warga berharap, kehadiran Presiden dapat menghasilkan solusi terbaik dan permanen terkait penanganan bencana di sepanjang jalur tersebut.

Hal itu penting karena jalur Malibo Anai sudah dua kali terputus total dalam kurun waktu satu tahun, yang sangat vital bagi mobilitas dan perekonomian antar kota di Sumatra Barat.

(Aulia Rahmani Hanifa)