Keluarga Korban Ledakan Smelter di Morowali Ingin Diberi Kompensasi Wajar

25 December 2023 22:52

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif adalah salah satu anggota keluarga korban ledakan tungku smelter di pabrik milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah. Ia berharap keluarganya diberikan kompensasi yang wajar atas peristiwa ini.

"Saya bilang ke orang-orang di kampung bahwa perusahaan harus bertanggung jawab," kata Laode dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Senin, 25 Desember 2023.

Dia menjelaskan bahwa pekerjaan di tambang nikel itu merupakan pekerjaan pertama saudaranya, sejak lulus kuliah. Usianya pun terbilang masih cukup muda. 

"Mereka harus menanggung semua kompensasi yang wajar," ungkap Laode.

Laode yakin hingga kini belum ada keluarga korban yang menuntut perusahaan atas peristiwa yang menewaskan 1 karyawannya ini. Ia pun mendorong agar keluarga korban tidak takut untuk mengambil langkah hukum.

"Tidak boleh lagi itu hanya ala kadarnya," ujarnya.

Laode juga menilai standar keselamatan dan standar lingkungan di perusahaan tersebut kurang baik. Hal itu dibuktikan kala perusahaan ini enggan memberikan toilet dengan sesuai kebiasaan orang Indonesia, yakni menggunakan air. 

"Standar keselamatan kerja yang ada, standar lingkungan masih sangat rendah dibandingkan dengan perusahaan yang lain," tutur Laode. 

Laode pun mengingatkan agar semua perusahaan menghargai setiap nyawa dari para karyawannya. Sehingga, tidak ada lagi perusahaan-perusahaan yang hanya memberikan uang duka sebab hal itu tidak akan memberikan pelajaran kepada perusahaan.

Sebelumnya, tungku pengelolaan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, meledak, Minggu pagi, 24 Desember 2023. Kecelakaan kerja ini berawal dari perbaikan tungku yang dilakukan sejumlah pekerja.

Di saat perbaikan dan pemasangan pelat pada bagian tungku berlangsung, ledakan terjadi sehingga memicu kebakaran hebat sekitar pukul 05.30 WITA. Pekerja yang berada di lokasi tidak sempat menyelamatkan diri sehingga menjadi korban.

Data terakhir mencata 59 pekerja menjadi korban, 13 di antaranya tewas dan 46 pekerja alami luka berat dan luka ringan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)