Setelah 30 tahun berdedikasi untuk bulu tangkis Indonesia hingga memutuskan untuk pensiun pada Juni 2022, Greysia Polii membagi kisah dan semangat perjalanan hidupnya dalam buku biografi berjudul Menembus Garis Batas.
Lewat buku ini, Greysia ingin berbagi dan mengajak pembacanya ikut melewati batas atau limitasi yang dirasakan semasa menjadi atlet.
Di dalam buku ini juga banyak kisah dari mantan pebulu tangkis ganda putri itu yang belum pernah disampaikan dan diketahui oleh publik.
"Bagi saya, keberhasilan tidak hanya tentang meraih medali emas di Olimpiade. Lebih dari itu, keberhasilan adalah tentang bagaimana saya bisa melampaui batasan diri, dan memberikan dampak positif pada orang lain, salah satunya lewat nilai-nilai yang saya bagikan dalam buku ini," ujar Greysia.
Dalam konferensi pers peluncuran buku biografi bersama keluarga dan Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, Greysia yang meraih medali emas dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu, berpesan kepada atlet bulu tangkis khususnya sektor ganda putri agar fokus menatap
Olimpiade Paris 2024 mendatang.
Buku biografi itu ditulis dua jurnalis senior Budi Suwarna dan Eko Prabowo. Buku tersebut direncanakan dijual untuk umum serta disumbangkan hingga ke pelosok Tanah Air melalui program amal yang melibatkan berbagai pihak termasuk Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Pustaka Bergerak. Selain itu, sebagian dari keuntungan penjualan buku juga akan disumbangkan.
"Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk memastikan agar distribusi buku Menembus Garis Batas bisa tepat sasaran," kata Project Lead Menembus Garis Batas, Felix Djimin.
"Semoga pesan-pesan dalam buku in bisa membawa perubahan positif pada kehidupan anak bangsa. Kami berharap akses terhadap inspirasi tidak terhalang oleh batasan finansial," pungkasnya.