16 November 2023 21:57
Dua pesawat TNI Angkatan Udara jatuh dan empat personel yang ada di dalamnya gugur. Kecelakaan ini menambah daftar panjang kecelakaan pesawat TNI. Benarkah masalahnya ada di perawatan pesawat?
Pesawat Super Tucano TT-3103 jatuh dan terbakar di area pertanian Watu Gedek Kecamatan Lumbang, Pasuruan, Jawa Timur. Tampak di potongan ekor pesawat tertulis nomor seri TT-3103. Warga sekitar panik karena pesawat jatuh tidak jauh dari lokasi mereka berada.
Sementara pesawat lainnya jatuh di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang masuk Kabupaten Probolinggo sekitar Gunung Kundi.
Sebelumnya, dua pesawat jenis Super Tucano berangkat dari Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang. Kemudian pada pukul 11.18 WIB terjadi lost contact dua pesawat yang masing-masing diisi dua personel.
"Jadi sebetulnya ada delapan penerbang dan saat pemeriksaan pesawat tidak ada masalah. Sesaat sebelum mencapai daerah di mana terjadi musibah, ada awan. Untuk itu sebelum memasuki awan mereka sudah saling menjauh. Kemudian masuk awan, lalu terjadi lost contact" ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati.
"Kami mendapat informasi dari penduduk setempat dan aparat teritorial mengenai pesawat jatuh di lokasi. Kemudian kami kerahkan langsung helikopter, namun tidak bisa mendarat karena cuaca," lanjutnya.
Pesawat dengan nomor ekor TT-3111 ditumpangi pilot Letkol Pnb Sandhra Gunawan di kursi depan dan Kolonel Adm Widiono di kursi belakang. Sementara pesawat kedua dengan ekor TT-3103 dengan pilot Mayor Pnb Yuda A Seta di kursi depan, dan Kolonel Pnb Subhan di kursi belakang.
Pesawat sedang latihan formasi rutin. Dari keterangan Kadispen AU Marsma Agung Sasongkojati, kedua pesawat saat terbang dalam kondisi baik. Dari kecelakaan ini, empat personel ditemukan gugur.
Mengenai penyebab kecelakaan dua pesawat Super Tucano, analis penerbangan sekaligus Chairman Indonesia Center for Air Power Studies', Chappy Hakim mengatakan penyebab kecelakaan belum bisa diumumkan. Sebab satu-satunya yang berhak menyatakan penyebab kecelakaan adalah Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT).
Sementara itu, Komisi 1 DPR menginginkan pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Udara untuk mendapatkan informasi langsung. Masalah perawatan pesawat menjadi perhatian karena anggaran pemeliharaan dan perawatan (harwat) pesawat cukup besar.
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan alat utama sistem persenjataan di Indonesia. Pada Minggu 28 Mei 2023 lalu, helikopter jenis Bel 412 milik TNI Angkatan Darat mengalami kecelakaan di kawasan perkebunan teh Ciwidey, Kabupaten Bandung. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Sebelumnya pada Senin 18 Juli 2022, pesawat tempur milik TNI AU jenis T-50I Golden Eagle dilaporkan jatuh di Blora, Jawa Tengah. Pesawat lepas landas dari Bandara Lanud Iswahjudi pada hari kejadian sekitar pukul 18.24 WIB untuk melakukan latihan terbang malam. Selang satu jam setelah lepas landas, pesawat tempur dengan nomor ekor TT-5009 itu dilaporkan mengalami kecelakaan. Akibat kecelakaan tersebut pilot pesawat T-50I Golden Eagle Lettu Pnb Allan Safitra dinyatakan gugur.
Pada 6 Juni 2020, helikopter MI-17 milik TNI AD yang ditumpangi oleh sembilan prajurit jatuh di area kawasan industri Kendal, Jawa Tengah. Saat itu pesawat tengah melakukan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah. Akibat dari kecelakaan, empat prajurit dinyatakan gugur.
Selang beberapa hari setelah insiden helikopter MI-17, pesawat Bae Hawk 209 milik TNI AD jatuh di tengah permukiman warga di Desa Kubang Jaya, Provinsi Riau pada Senin 15 Juni 2020. Penerbangan pesawat dengan nomor ekor TT-0209 tersebut diterbangkan menuju areal latihan militer Siabu, Kampar. Di tengah penerbangan, pilot melaporkan terjadi keganjilan pada bagian mesin yang memicu lampu indikator peringatan menyala. Berkat lampu indikator tersebut Lettu Pnb Aprianto Ismail selamat dari kecelakaan dengan menggunakan kursi pelontar yang tersedia di dalam pesawat.
Pada 28 Juni 2019, helikopter M-17 hilang kontak saat terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua. Helikopter membawa 12 kru dan penumpang dengan 11 pucuk senjata api berbagai jenis. Kecelakaan murni akibat factor cuaca.
Dari data yang ada, masalah kecelakaan pesawat bukan hanya terjadi di TNI AU, tapi juga TNI AD. Jelas ini masalah serius dan harus ditangani secara serius pula.