Jakarta: Menteri BUMN Erick Thohir disanjung sebagai seorang negarawan beretika. Erick tak mutung dan legowo, meski tidak dipilih menjadi pendamping Prabowo Subianto, capres dari Koalisi Indonesia Maju.
"Saya ingin menekankan satu poin penting bahwa (sikap Erick) adalah cerminan seorang negarawan beretika," kata pengamat politik Thomas Tokan dalam Program Bicara Politik Metro TV, Rabu, 1 November 2023.
Menurut Thomas, pertemuan Erick dengan Prabowo di Jakarta dan Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, bukan sejarah politik biasa. Pertemuan ini sejarah politik beretika.
"Argumentasinya adalah Erick Thohir sebelumnya digadang menjadi wakil presiden, namun pada akhirnya Pak Prabowo memilih Gibran," terang Thomas.
Thomas menambahkan, pertemuan antara Erick, Prabowo, dan Gibran sebagai bentuk afirmasi. Sebab, sejarah Gibran menjadi pendamping Prabowo cukup panjang.
"Saya menilai pernyataan Pak Erick itu bukan pernyataan yang serta merta dimunculkan oleh Pak Erick Thohir, tetapi sebelumnya sudah melakukan political communication dengan Pak Prabowo," ucap Thomas.
Erick Thohir terlihat biasa saja. Dia sama sekali tak kesal tersingkir. Padahal, menurut Thomas, Erick bisa dikatakan sebagai 'anak emas' Presiden Joko Widodo.
Kemarin, Prabowo sengaja datang dan makan siang di rumah Erick Thohir di Menteng, Jakarta Pusat. Selepas pertemuan Erick lantang mengatakan mendukung penuh Prabowo pada Pilpres 2024. Namun dia belum mengungkap apakah nanti masuk tim kampanye nasional Prabowo-Gibran atau tidak.