7 April 2024 23:08
Kemacetan yang terjadi di jalan tol menuju Pelabuhan Merak membuat sejumlah pemudik kecewa dan kesal karena mereka harus kehilangan waktu. Tak hanya itu, antrean di Pelabuhan Meran juga membuat sopir truk bermuatan buah dan sopir bus terancam merugi.
Derita para pemudik yang terpaksa harus kehilangan waktu berjam-jam akibat kemacetan di jalur tol menuju Pelabuhan Merak menjadi catatan kelam arus mudik tahun ini. Kemacetan panjang ini membuat banyak pemudik terlambat sesuai jadwal sampai di dermaga hingga terancam tak bisa terangkut kapal penyeberangan.
Tak jarang kendaraan roda empat yang harus dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten.
Lain lagi yang dialami Handoyo, sopir truk terpaksa harus antre dan penunggu di dermaga eksekutif selama 12 jam. Ia dan sopir truk lainnya takut merugi sebab barang muatannya memiliki masa kadaluarsa.
Handoyo menyebut jika buah yang dibawanya busuk, maka ia harus menanggung kerugiannya. Ia menegaskan tahun ini apengaturan boarding angkutan barang lebih buruk dibanding tahun lalu.
"Sopir-sopir ini minta normalkan saja, lancarkan saja angkutan-angkutan buah ini, kita enggak minta yang lain kok," kata Handoyo.
Antrean di Pelabuhan Merak juga membuat puluhan sopir bus yang akan mengantarkan penumpang ke Sumatera harus cekcok dengan petugas Pelabuhan Merak. Hal itu disebabkan sudah terlalu lama menunggu antrean dan belum bisa naik kapal.
Para sopir bus juga merasa kecewa dan kesal. Mereka sudah tertahan selama seharian.
Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim menyatakan terjadinya penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak Banten pada puncak arus mudik Lebaran 2024 dikarenakan banyak pemudik yang belum memiliki tiket saat tiba di pelabuhan.
Selain itu, banyak juga pemudik yang baru mencari tiket pada saat tiba di pelabuhan. "Diharapkan melakukan pembelian tiket sebelum menuju Merak, karena sudah ada fasilitas online. Sehingga, ini akan mengurangi kepadatan di Pelabuhan Merak," ujar Karim.