Indonesia Kekurangan Stok Beras

11 February 2024 14:53

Indonesia diperkirakan kekurangan stok beras pada dua bulan terakhir ini. Defisit stok beras ini pun coba dipenuhi melalui impor.

Pemerintah sudah menyatakan kebijakan ini tidak boleh merugikan petani. Apakah faktanya demikian?

Menurut data Badan Pangan nasional (Bapanas), Indonesia diprediksi akan kekurnagan stok beras sebanyak 2,8 juta ton pada periode bulan Januari - Februari 2024. Kekurangan ini terjadi terutama di daerah yang bukan produsen beras, seperti Papua, Jakarta, Balikpapan, dan Tanjung Pinang.

Sementara pada November 2023 lalu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyanto menyatakan ada stok beras 1,45 juta ton. Sehingga, aman untuk tahun 2024.

Stok ini ditambah penugasan impor dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton. Artinya total ada 2,50 juta ton stok beras untuk tahun 2024. 

Persoalan impor ini menuai pro dan kontra. Apakah benar-benar tidak merugikan petani?

Mengutip data BPS 2023, Indonesia mengimpor beras senilai Rp22,48 triliun dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan. Angka ini meningkat 613,61 persen dari 2022.

Di tahun ini, Indonesia rencananya akan kembali mengimpor 3 juta ton beras. Dua juta ton tiba pada Januari - Maret 2024. 

Jadi apa penyebab kurangnya stok beras? Disebutkan belum masa panen, fenomena el nino dan terbatasnya stok di Perum Bulog karena tidak bisa menyerap gabah dan beras petani. Akibatnya harga beras tidak mampu dikendalikan lewat operasi pasar.

Serikat Petani Indonesia sempat berunjuk rasa menolak alasan el nino. Mereka pun menolak impor beras dilakukan pemerintah.

Di Indramayu, harga gabah anjlok jadi Rp6.500, Banten Rp6.700. Padahal sebelumnya Rp7.000-8.600/kg.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)