Ekonomi Makin Sulit, Rakyat Kian Terjepit?

15 April 2025 14:18

Akhir-akhir ini, berbagai indikator menunjukan kondisi ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) kedodoran, puncaknya pada hari pembukaan perdagangan perdana usai libur Lebaran, 8 April 2025. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 9,12 persen ke level 5.912, hingga memicu trading halt. 

Di tengah tekanan ekonomi ini, justru muncul pejabat negara yang menunjukan gaya hidupnya yang elit, yang tak terjangkau rakyat kebanyakan. 

Kondisi sulit di awal 2025

  • Ekonomi global diperkirakan hanya tumbuh 2,7 persen (Bank Dunia)
  • Ekonomi dunia stagnan 3,2 persen (Dana Moneter Internasional/ IMF)
  • Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,5-5 persen
  • Target pemerintah tumbuh 8 persen

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025
  • Target pendapatan negara Rp3.005,1 triliun
  • Total belanja negara rp3.621,3 triliun
  • Defisit APBN 2025 ditetapkan sebesar 2,53 persen dari PDB atau Rp616,2 triliun.
Baca juga: Meski Melemah Tipis, Prospek Bullish Emas Masih Kuat


Nilai tukar rupiah juga anjlok hingga sempat menyentuh angka Rp17.261 per dolar AS, pada 7 April 2025. Akibat memburuknya situasi ekonomi ini, daya beli masyarakat menurun, yang diiringi dengan turunnya angka Indeks Penjualan Riil (IPR). 

Ditengah ketidakpastian ekonomi, pejabat malah menunjukan gaya hidup mewah. bahkan, ada salah satu menteri naik privat jet untuk silahturahmi dan terbongkarnya kemewahan sejumlah oknum penegak hukum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Nopita Dewi)