Varian Baru Covid-19 Menyebar Cepat di 22 Negara

11 June 2025 14:24

Varian baru Covid-19 dilaporkan telah menyebar cepat di 22 negara menimbulkan kekhawatiran global. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
 
Salah satu varian terbaru Covid-19 yang bersirkulasi belakangan ini adalah varian Nimbus. Organisasi Kesehatan Dunia WHO memasukkannya dalam daftar varians under monitoring (VUM). WHO memasukkan varian dengan nama resmi NB181 ini ke daftar VUM melalui evaluasi resiko awal pada 23 Mei 2025.
 
Sementara itu, sampel paling awal varian ini terdokumentasi pada 22 Januari 2025. Hingga 18 Mei 2025 tercatat ada 518 sekuens varian Nimbus dari 22 negara yang disubmit ke GISAID. Angka ini mewakili 10,7?ri sekuens global yang ada hingga minggu ke-17 2025.
 
Dari laporan WHO sementara. angkanya masih rendah. Peningkatan signifikan pada prelevansi dari 2,5% empat minggu sebelumnya. WHO juga mencatat kenaikan kasus dan perawatan di rumah sakit di negara dengan persebaran varian Nimbus NB.1.8.1 yang luas.
 

Baca: Covid-19 Varian Nimbus Lebih Cepat Menyebar

Namun demikian, data yang tersedia disebut tidak mengindikasikan bahwa varian ini memicu gejala baru yang lebih berat. Praktisi kesehatan di London Dr. Nafid Asif menyebut varian Nimbus memiliki gejala yang khas, yakni nyeri tenggorokan yang berat serasa ditusuk di bagian belakang kerongkongan saat menelan.
 
Ia menggambarkannya seperti razor blade sensation. Varian Nimbus pada dasarnya masih merupakan subvarian Omikron, varian Covid-19 yang dikenal dengan gejala relatif ringan.
 
Secara umum gejala masih sama antara lain fatigue atau kelelahan, batuk ringan, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat. Penggunaan vaksin COVID-19 yang diperbarui diharapkan dapat membantu melindungi diri dari penyakit parah dan mengurangi resiko penyebaran.
 
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)