AWG Gelar Talk Show Menulis untuk Palestina

Aqsa Working Group (AWG) menggelar talk show bertajuk "Menulis untuk Palestina" sebagai bagian dari rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025. Generasi muda diajak untuk turut berperan aktif menyebarkan kebenaran mengenai Palestina melalui tulisan.

Bertempat di Aula HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, talk show ini menjadi penutup rangkaian Bulan Solidaritas Palestina yang telah berlangsung sepanjang November di berbagai daerah di Indonesia. AWG berharap gerakan ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak muda, bahwa membela Palestina merupakan mandat kemanusiaan yang sejalan dengan konstitusi.

Di tengah maraknya distorsi informasi global, generasi muda diharapkan untuk peka terhadap pemberitaan soal Palestina yang kerap dibingkai pro-penjajah oleh media-media Barat. Dalam acara ini, masyarakat juga kembali diajak untuk terus bersuara tentang Palestina dan mendukung gerakan boikot produk terafiliasi zionis Israel.

Krisis Jurnalisme di Gaza

Acara ini turut menghadirkan Desi Fitriani, mantan jurnalis konflik Metro TV yang beberapa kali berhasil menembus Gaza, Palestina.

Desi mengungkapkan, saat ini sumber berita dari Gaza semakin sedikit akibat banyaknya jurnalis Palestina yang dibunuh oleh zionis. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk memilah informasi dengan bijak.

Dalam paparannya, Desi menyoroti data suram mengenai jurnalis yang menjadi korban.

"Masyarakat khususnya mereka yang mendukung Palestina... 254 orang jurnalis yang meninggal. Kita tidak sebut tewas, kita sebutnya meninggal. Kenapa? Karena menjalankan tugas," ungkap Desi.

Ia merinci bahwa 254 jurnalis tersebut meninggal dunia sejak 7 Oktober 2023, banyak di antaranya gugur meski telah menggunakan rompi pers.

"Kalau kita bagi 25 bulan (sejak Oktober 2023 hingga November 2025), artinya 1 bulan ada 9 atau 10 jurnalis (yang meninggal)," jelasnya.

Desi menekankan bahwa selama ini media dan masyarakat Indonesia sangat bergantung pada informasi dari para jurnalis lokal di Gaza. "Selama ini informasi atau berita atau tulisan yang diberitakan oleh para jurnalis di Gaza itu, itu diambil oleh kita dari masyarakat Indonesia, media-media Indonesia," tutupnya.