Menag: Arab Saudi Beri Lampu Hijau Pakai Bandara Taif untuk Haji Indonesia

Jakarta: Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi memberikan lampu hijau bagi Indonesia untuk menggunakan Bandara Taif guna pemulangan jemaah haji. Hal ini diungkapkan Nasaruddin usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al Saud (MBS), di Istana Al-Salam, Jeddah.

“Sudah memberikan green light bahwa, insyaallah, nanti ke depan (Bandara Taif) bisa diselesaikan secara komprehensif,” ujar Nasaruddin kepada wartawan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis, 3 Juli 2025.

Nasaruddin mengatakan, dengan dibukanya Bandara Taif, masa tinggal jemaah haji Indonesia di Arab Saudi dapat dipangkas. Hal ini juga berdampak positif terhadap peningkatan pelayanan jemaah.

“Mudah-mudahan nanti dengan terbukanya Bandara Taif, kepulangan jemaah kita bisa dipercepat dari 40 hari menjadi 30 hari,” ucapnya.

Kepadatan bandara 

Menurut Menag, salah satu kendala utama dalam proses kepulangan jemaah haji Indonesia adalah kepadatan bandara di Arab Saudi. Ia menyebutkan, dalam waktu yang hampir bersamaan, sekitar dua juta jemaah dari seluruh dunia harus masuk dan keluar wilayah Saudi.

“Nah, kalau bandaranya nanti dipakai di Taif, misalnya khusus untuk Indonesia, maka itu bisa lebih longgar,” bebernya.

Selain itu, Menag menyebut Kerajaan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan haji 2025. Pasalnya, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang cepat beradaptasi terhadap perubahan aturan.

“Memang banyak kelemahan di awal karena mungkin ada shock terhadap peraturan-peraturan yang baru. Misalnya, sistem syarikah yang awalnya satu menjadi delapan, juga terjadi keterlambatan dan kemacetan. Tapi akhirnya kita bisa selesaikan dengan cepat,” tuturnya. (Bob)