15 May 2025 18:59
Tragedi ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat menewaskan 13 orang yang terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil. Jatuhnya korban dari kalangan sipil menjadi perhatian serius Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengevaluasi agar peristiwa seperti ini tidak terulang. Dedi pun melarang warga sipil untuk terlibat lagi dalam proses pemusnahan amunisi.
"Apakah itu diperbolehkan atau tidak? Nah, biarkan itu Mabes TNI yang menjelaskan. Nah, ranah saya hanya ranah sosial dan ranah penanganan ketika saat ini sudah terjadi. Tetapi ke depannya akan menjadi perhatian utama. Kalau saya cenderung nanti warga sipil yang di Garut enggak boleh lagi terlibat dalam kegiatan-kegiatan itu karena memiliki risiko tinggi," kata Dedi.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman Ponto bahkan mempertanyakan keberadaan warga sipil di kegiatan pemusnahan amunisi milik TNI. Pasalnya menurut aturan, seharusnya hanya TNI yang bertugas dalam kegiatan ini.
"Umumnya warga sipil itu tidak boleh ada di sekitar situ," kata Soleman.