Menyusuri Jejak Kerusakan Erupsi Gunung Semeru

24 November 2025 23:25

Enam hari pasca-erupsi dahsyat Gunung Semeru yang terjadi pada Selasa 19 November 2025, jejak kehancuran masih terekam jelas di sejumlah wilayah terdampak. Salah satu lokasi dengan kerusakan terparah berada di Dusun Gumuk Emas, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Hingga Senin 25 November 2025, material vulkanik berwarna hitam pekat masih menyelimuti permukiman warga. Meski hampir sepekan berlalu, hawa panas masih terasa menyengat dari tumpukan material yang mengendap di tanah, menandakan betapa dahsyatnya suhu saat erupsi terjadi.

Rumah Rata dengan Tanah, Batu Besar Berserakan

Berdasarkan pantauan di lapangan, kerusakan infrastruktur di Dusun Gumuk Emas sangat masif. Erupsi tidak hanya memuntahkan pasir, tetapi juga melontarkan batu-batu vulkanik berukuran besar hingga radius 7-8 kilometer dari puncak kawah.

Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sekitar 200 rumah mengalami kerusakan berat. Sebanyak 21 rumah di antaranya dinyatakan rata dengan tanah, sementara sisanya tertimbun material awan panas hingga kedalaman 1 sampai 2 meter.

"Material awan panas tidak hanya menenggelamkan peralatan rumah tangga, namun juga merusak tembok hingga merobohkan sejumlah rumah," lapor kontributor Metro TV, Rohmat, dari lokasi kejadian.

Fasilitas umum seperti jalan raya, gedung sekolah, hingga tempat ibadah juga tak luput dari kerusakan. Sebuah musala di dusun tersebut tampak tak lagi bisa digunakan karena tertutup material vulkanik hingga hampir menyentuh atap.

Ancaman Letusan Sekunder dan Lahar Dingin

Di tengah upaya warga yang kembali sesaat dari pengungsian untuk menyelamatkan sisa barang berharga dibantu para relawan, ancaman susulan masih mengintai. Potensi bahaya terbesar saat ini datang dari banjir lahar dingin dan letusan sekunder.

Letusan sekunder dapat terjadi ketika air hujan mengguyur endapan material panas yang berasal dari Kawah Jonggring Saloko. Pertemuan antara air dan suhu tinggi ini memicu letupan uap panas yang dapat memperluas dampak kerusakan di area permukiman maupun lahan pertanian warga.

Masyarakat dan relawan diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca, terutama saat hujan turun di puncak Semeru.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)