Mahasiswa RI di Tunisia Bantu Misi Global Sumud Flotilla

Ratusan aktivis dari berbagai negara kembali bersiap untuk berlayar ke Gaza, Palestina, setelah sempat mundur dari jadwal karena faktor cuaca. Para pelajar Indonesia di Tunisia turut membantu proses keberangkatan para delegasi.

Salah satu mahasiswa, Yahya, mengaku keterlibatannya dalam proses tersebut justru menjadi pengalaman dan memberikan banyak pelajaran berharga. Ia menambahkan bahwa sejatinya bukan mereka yang membantu, tetapi merekalah yang merasa terbantu.

"Saya berterima kasih karena banyak sekali orang-orang besar yang datang kemari. Banyak sekali hal-hal yang bisa kita pelajari," katanya dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Kamis, 11 September 2025. 

"Jadi bukan bukan kami yang membantu sebenarnya, sejatinya kamilah yang terbantu karena di sinilah banyak pelajaran-pelajaran, ilmu-ilmu yang kami dapatkan yang tidak bisa kami dapatkan di dalam ruang-ruang kuliah kami sebagai mahasiswa diaspora," tambahnya. 
 

Baca juga: Warga Tunisia Dukung Gerakan Tembus Blokade Gaza

Selama proses pendampingan, Yahya dan mahasiswa lain belajar mengambil keputusan secara cepat di tengah situasi yang sangat dinamis dan tak menentu. Jadwal yang berubah-ubah, keterlambatan, dan penyesuaian mendadak menjadi bagian dari tantangan yang mereka hadapi.

"Kami harus berurusan dengan orang-orang yang posisinya lebih tinggi dari kami, lebih tua, lebih banyak ilmunya dan lain-lain," ungkap Yahya.

Adapun peran yang dijalankan oleh para mahasiswa ini sangat beragam. Mereka membantu mengoordinasi pemesanan bus, mendampingi delegasi ke lokasi pembelanjaan dan pelatihan, memberikan bantuan penerjemahan bila diperlukan, hingga menjaga keamanan selama kegiatan berlangsung. 

Selain itu, mereka juga mengurus logistik seperti penukaran uang dan penyediaan katering. "Tim kami terbagi menjadi dua, ada yang bekerja di balik layar, dan ada yang mendampingi langsung di lapangan," ujar Yahya. 

Mereka awalnya sempat merasa minder dan tidak percaya diri, terutama karena harus mengarahkan orang-orang yang sebenarnya lebih berpengalaman. Namun, kendala tersebut kini telah teratasi.