Teheran: Kondisi di Iran terlihat kondusif setelah melakukan aksi saling serang dengan Israel. Aktivitas masyarakat di sejumlah kota besar, termasuk Teheran, berlangsung normal. Pemerintah Iran memastikan tidak ada kebijakan evakuasi atau peliburan kantor dan sekolah. Namun, sejumlah langkah pengamanan telah diterapkan, termasuk pembatasan akses internet seluler untuk mencegah penyalahgunaan jaringan oleh agen intelijen asing.
Langkah pembatasan itu dilakukan menyusul kekhawatiran atas aktivitas agen-agen Israel di dalam negeri. Pemerintah Iran menyebut bahwa 80 hingga 90 persen ledakan yang terjadi berasal dari aksi infiltrasi agen lokal Israel.
Serangan Israel yang awalnya menyasar fasilitas nuklir Iran, disebut gagal mencapai target utama. Militer Israel kemudian mengalihkan serangan ke infrastruktur sipil, seperti rumah sakit, pabrik, permukiman penduduk, dan bahkan kantor pusat penyiaran nasional.
Salah satu serangan terbaru menargetkan kantor berita nasional Iran, menyebabkan kerusakan parah pada gedung, tapi tidak menghentikan operasional ruang siaran. Lebih dari 300 orang dilaporkan tewas dan sekitar 1.000 lainnya luka-luka. Data menyebutkan 90 persen korban jiwa adalah warga sipil, termasuk 60 anak-anak.
Presenter TV pemerintah Iran, Sahar Emami, yang sebelumnya sempat mengalami serangan saat siaran langsung kembali mengudara pada Senin, 16 Juni 2025, waktu setempat. Sahar mengakui berkat kepemimpinan yang baik dan respons militer yang tepat, suara kebenaran tetap dapat disuarakan.
Militer Iran menegaskan bahwa serangan balasan terhadap Israel akan berlanjut hingga tercapai dua kemungkinan, menyerahnya Israel atau kehancuran total. Pernyataan militer bahkan memperingatkan warga Israel untuk meninggalkan wilayah pendudukan, menyebut bahwa bunker sekalipun tidak akan menjamin keselamatan.
Pemerintah Iran juga tengah memburu sisa-sisa agen
Mossad yang diduga masih berada di dalam negeri. Sejumlah kendaraan seperti truk bok dan truk besar dibatasi operasionalnya untuk mencegah penyalahgunaan sebagai alat penyamaran drone. Warga diminta tetap waspada dan melaporkan aktivitas mencurigakan melalui saluran darurat yang telah disiapkan.
Hingga kini, aparat Iran mengklaim berhasil menyita puluhan ton bahan peledak, drone, dan roket rakitan dari berbagai wilayah. Termasuk Teheran, Kermanshah, Isfahan, dan Provinsi Alborz. Sementara itu, KBRI di Teheran menyatakan belum ada instruksi evakuasi untuk
WNI dan memastikan layanan kedutaan masih berjalan normal.
Pemerintah Iran terus mengingatkan warga agar tidak terpengaruh propaganda dari luar dan hanya mengakses informasi dari sumber resmi negara. Kondisi lalu lintas dan aktivitas publik di Teheran juga masih menunjukkan pola yang normal, dengan kemacetan seperti biasa dan tidak ada gelombang pengungsian warga.
(Tamara Sanny)