Baru Sehari, Gencatan Senjata India & Pakistan Terancam Gagal

12 May 2025 18:49

Pakistan dan India sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh dan segera setelah berhari-hari saling serang. Namun, baru sehari gencatan senjata dimulai, ledakan muncul di perbatasan Pakistan-India.

Usai gencatan senjata antara India dan Pakistan disepakati, aktivitas warga di masing-masing negara berangsur normal. Pasar dan sejumlah toko di Kota Jammu, Kashmir, India mulai beroperasi. Di Lahore, salah satu kota besar di Pakistan, warga setempat merayakan terciptanya gencatan senjata dengan pesta kembang api. Anak, remaja, muda, dan tua larut dalam sukacita.

Namun di saat yang sama, suara ledakan terdengar di perbatasan kedua negara. Padahal gencatan senjata baru satu hari disepakati. India pun menuduh Pakistan telah melanggar perjanjian. Saksi mata bahkan mengatakan tembakan artileri dan serangan pesawat nirawak terlihat di Jammu dan Kashmir, pusat sebagian besar pertempuran.

"Dalam beberapa jam terakhir, telah terjadi pelanggaran berulang atas kesepakatan yang dicapai malam ini antara Direktur Operasi Militer India dan Pakistan," kata Menteri Luar Negeri India Vikram Misri.

"Ini adalah pelanggaran terhadap kesepahaman yang dicapai sebelumnya hari ini. Angkatan bersenjata kami telah merespons dengan tepat dan terukur. Kami sangat menyesalkan pelanggaran ini," katanya.
 

Baca:
India Tuduh Pakistan Langgar Gencatan Senjata

Namun, Pakistan membantah tuduhan itu. Melansir dari kantor berita Associate Press, Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan, Attaullah Tarar menyangkal telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan menolak bertanggung jawab atas ledakan di perbatasan kedua negara.

Sebelumnya, Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif menegaskan Pakistan akan tunduk pada isi kesepakatan gencatan senjata. Meski ia menyebut kekuatan militernya selalu siap siaga menghadapi segala bentuk ancaman.

Terciptanya gencatan senjata antara Pakistan dan India disebut berkat mediasi Amerika Serikat. Meski India sempat menolak keterlibatan pihak ketiga, Gedung Putih menyebut kedua negara akhirnya bersepakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)