Pengamat: Prabowo Sukses Bawa Diplomasi Indonesia Melampaui ASEAN

28 October 2025 10:41

Guru besar politik internasional UPH Aleksius Jemadu menyebut Presiden Prabowo sukses membawa Indonesia berkiprah di luar ASEAN tanpa mengorbankan komitmen dengan negara kawasan. Menurutnya perluasan diplomasi ini memberi kesempatan pasar baru.

"Komitmen Presiden Prabowo dengan ASEAN ini lebih bernuansa saat Presiden Prabowo berusaha untuk Indonesia juga go beyond ASEAN. Misalnya kita bergabung ke BRICS, Presiden Prabowo berpartisipasi aktif di timur tengah. Itu menunjukkan bahwa Presiden Prabowo tetap berkomitmen untuk mendukung ASEAN dan menggunakan ASEAN untuk platform kebijakan luar negeri Indonesia," tuturnya dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 28 Oktober 2025.

"Tapi itu saja tidak cukup karena Indonesia perlu berkiprah lebih luas di luar ASEAN. Presiden Prabowo ini lebih bervisi global daripada regional. Karena dia melihat bahwa Indonesia cukup mampu untuk berkiprah di forum yang lebih luas tanpa mengorbankan komitmen kita dengan ASEAN," sambungnya.

Kiprah Indonesia di luar ASEAN menjanjikan keuntungan perdagangan yang lebih stabil di tengah ketidakpastian global. 
 

Baca: Prabowo Tegaskan Pesatuan ASEAN Jadi Fondasi Stabilitas Kawasan

"Indonesia memperluas jangkauan diplomasinya untuk mencapai kepentingan-kepentingan nasional Indonesia. Terutama misalnya ekonomi. Kita sangat membutuhkan untuk mencari pasar-pasar non tradisional di tengah ketidakpastian geoekonomi dan geopolitik global saat ini," kata dia.

"Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN, punya size ekonomi juga yang paling besar. Karena itu tidak cukup kita bermain di Asia Tenggara saja," ujarnya.

Presiden Prabowo juga sempat menyerukan integrasi ASEAN untuk meningkatkan daya saing di pasar global yang kompetitif.

"Kemarin kita tidak heran kalau Presiden Prabowo menekankan bahwa ASEAN perlu bersatu, integrasi ASEAN perlu dikuatkan, solidaritas ASEAN perlu ditetapkan. Tapi pada akhirnya negara itulah yang menjadi executing agency, negara yang melaksanakan kebijakan. Artinya apa? bergantung kepada kita punya daya saing nasional di pasar global yang makin kompetitif saat ini," katanya.

"Jangan lupa di antara negara-negara ASEAN itu juga bersaing memasuki pasar Jepang, memasuki pasar Tiongkok itu ada persaingan yang ketat dan siapa yang paling kuat bersaing dia yang dapat paling banyak. Kita sebagai negara dengan size ekonomi paling besar itu perolehan kita juga itu proporsional  sesuai dengan size ekonomi itu," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)