Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menghadirkan berbagai prestasi dalam peningkatan infrastruktur sebagai kado bagi warga perbatasan. Pembukaan wilayah terisolir dan akses penghubung antar kabupaten menjadi atensi khusus Gubernur Kaltara dalam meramaikan HUT ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mendapat dan memberikan hadiah kado istimewa dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Kado istimewa tersebut berupa perubahan status Bandara Juwata Tarakan menjadi bandara internasional berdasarkan Kepmen Nomor 37 tahun 2025.
Peralihan status tersebut juga menjadi angin segar bagi warga Kaltara untuk kembali menggerakkan roda perekonomian di wilayah perbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Perubahan status Bandara Juwata Tarakan juga mampu memperkuat arus perdagangan dan pariwisata serta menegaskan peran sektor transportasi udara sebagai salah satu pilar pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengaku bersyukur dan mengapresiasi pemerintah pusat atas pengalihan status
Bandara Nasional Juwata Tarakan menjadi bandara internasional.
"Alhamdulillah penerbangan dari Juwata sudah dibuka oleh pemerintah sebagai status bandara internasional yang mana bisa kita melaksanakan kerja sama yang baik dengan negara-negara tetangga yang langsung berbatasan dengan Kalimantan Utara seperti Malaysia, Sabah, Sarawak, Tawi-Tawi, dan insyaallah dengan Brunei Darussalam," kata Zainal dikutip dari
Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin, 18 Agustus 2025.
Peningkatan infrastruktur jalan juga menjadi hadiah terindah dalam menghubungkan daerah perbatasan dan pedalaman. Sejumlah akses yang menghubungkan Kabupaten Malinau menuju Kerayan sepanjang 182 km kini terbuka.
Pembukaan akses jalan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah perbatasan. Jalan ini diketahui akan menghubungkan Malinau dengan Krayan yang selama ini lebih bergantung pada akses dari Malaysia.
"Kita selalu berupaya agar akses perbatasan ini bisa terkoneksi baik itu akses di wilayah internal Kalimantan Utara maupun dengan Kalimantan Timur dengan wilayah Sabah. Insya Allah kita sedikit demi sedikit untuk membenahi semuanya. Target dalam dua tahun ke depan insya allah semua akan terkoneksi di wilayah Kalimantan Utara baik itu dengan Sabah, Kaltim, Sarawak. Insya allah saya dan Pak Wagub berjuang untuk kesahteraan masyarakat Kalimantan Utara,"tambahnya.
Lebih lanjut Gubernur Zainal menyebutkan program Asta Cita sudah berjalan dengan baik di Provinsi Kaltara. Beberapa program tersebut di antaranya makan bergizi gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Sekolah Garuda.