Jakarta: Kenapa sih bendera Indonesia warnanya merah putih? Kenapa bukan biru-kuning atau hijau-ungu? Pertanyaan sederhana ini ternyata punya jawaban panjang yang sarat sejarah dan makna mendalam.
Warna merah putih bukan sembarang pilihan. Jauh sebelum Indonesia merdeka, dua warna ini sudah menjadi simbol perjuangan dan kekuasaan sejak zaman kerajaan di Nusantara.
Bendera Lebih dari Sekadar Simbol
Bendera bukan hanya selembar kain yang berkibar saat upacara atau hari
kemerdekaan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, bendera adalah lambang kedaulatan, harga diri, dan identitas bangsa.
Dalam bahasa Inggris, bendera disebut flag, berasal dari kata flegan yang berarti mengibar atau mengapung di atas angin. Sejarah penggunaan bendera sendiri sudah dimulai sejak abad ke-16 di berbagai belahan dunia, termasuk Asia.
Warna Merah Putih di Masa Kerajaan
Sejarah panjang bendera merah putih di Indonesia dimulai dari masa Kerajaan Majapahit, yang terkenal menggunakan panji-panji berwarna merah dan putih. Tak hanya Majapahit, Kerajaan Kediri juga diketahui memakai warna serupa.
Di wilayah lain, Sisingamangaraja IX dan XII dari Tanah Batak menggunakan bendera merah putih sebagai simbol perlawanan. Bendera mereka bahkan dilengkapi gambar pedang kembar dan latar merah menyala.
Di Aceh, para pejuang menggunakan umbul-umbul merah putih dengan tambahan simbol seperti pedang, bulan sabit, dan ayat suci Al-Qur’an di bagian belakang bendera. Simbol tersebut memperkuat semangat perjuangan rakyat Aceh kala itu.
Sementara di Sulawesi Selatan, Kerajaan Bone mengenal istilah "Woromporang", bendera merah putih yang menjadi simbol kekuasaan raja sebelum era Arung Palakka.
Pangeran Diponegoro pun menggunakan panji merah putih dalam perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Lambat laun, merah putih menjadi simbol perlawanan yang dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia.
Arti Warna Merah dan Putih
Bendera Indonesia berbentuk persegi panjang dengan warna merah di atas dan putih di bawah. Ukuran panjang dan lebarnya adalah 3:2.
Merah melambangkan keberanian, sementara putih melambangkan kesucian. Dalam makna filosofis lain, merah mewakili raga manusia dan putih mewakili jiwa—dua hal yang menyatu untuk melambangkan kesempurnaan manusia dan, secara lebih luas, bangsa Indonesia.
Dari Gerakan Nasional ke Proklamasi
Pada masa pergerakan nasional sekitar tahun 1928, bendera merah putih semakin kuat identitasnya sebagai simbol perjuangan. Meski sempat dilarang Belanda, semangat untuk menjadikan merah putih sebagai bendera negara tetap menyala.
Saat Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia sekitar tahun 1944, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Salah satu pembahasannya adalah pemilihan bendera dan lagu kebangsaan nasional.
Dari sanalah diputuskan bahwa Indonesia akan menggunakan bendera merah putih.
Bendera yang Dijahit Fatmawati
Menjelang
proklamasi 17 Agustus 1945, Presiden Soekarno memerintahkan Chaerul Basri untuk mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air. Kain katun berwarna merah dan putih itu kemudian diberikan kepada Fatmawati, istri Soekarno, untuk dijahit menjadi bendera.
Bendera berukuran 3 meter x 2 meter itu kemudian dikibarkan pertama kalinya di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Setelah proklamasi, bendera pusaka itu dibawa ke Yogyakarta saat ibu kota negara dipindahkan karena Jakarta tidak aman. Ketika Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda pada 1948, Soekarno menitipkan bendera itu kepada ajudannya, Husein Mutahar, untuk diamankan.
Mutahar menyimpan bendera tersebut dengan membaginya jadi dua bagian, merah dan putih, kemudian masing-masing disimpan di tas terpisah. Setelah masa pengasingan selesai pada 1949, bendera dijahit kembali dan dikibarkan di Gedung Agung, Yogyakarta, pada 17 Agustus 1949.
Dari Bendera Pusaka ke Cagar Budaya
Pada 1958, bendera tersebut ditetapkan sebagai Bendera Pusaka dan dikibarkan setiap 17 Agustus di Istana Merdeka. Namun, karena kondisinya makin rapuh, bendera pusaka dikibarkan untuk terakhir kalinya pada 17 Agustus 1968.
Kini, Bendera Pusaka disimpan di Ruang Bendera Pusaka di Istana Merdeka dalam kotak kaca khusus. Bendera ini pernah direstorasi pada tahun 2003 untuk menghilangkan noda, jamur, serta merapikan bagian yang rusak. Kini, statusnya telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional.
Sobat MTVN Lens, bendera merah putih yang kita lihat setiap upacara bukan sekadar kain berwarna. Di baliknya, tersimpan sejarah panjang, perjuangan, air mata, dan tekad dari para leluhur bangsa.
Lalu menurut kamu, apa makna bendera merah putih bagi generasi muda Indonesia saat ini?
Jangan lupa tonton
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)