BEI Tempuh 3 Langkah Cegah IHSG Makin Meluncur

8 April 2025 14:34

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menjelaskan pihaknya merilis tiga kebijakan sebagai respons anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tiga kebijakan itu adalah batasan trading halt 5% selama 30 menit, penyesuaian trading Auto Rejection Bawah (ARB), serta pertimbangan untuk melakukan benchmarking batas trading halt dengan negara lain.

"Jadi memang sebelumnya kalau kita lihat bahwa Bursa Efek Indonesia itu menerapkan batasan trading halt 5% selama 30 menit ini mengacu kepada surat Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A OJK nomor S274 tahun 2020. BEI juga menerapkan rejection atau ARB yang bersifat simetris sesuai dengan keputusan direksi BEI yang dikeluarkan tanggal 30 Maret 2023 nomor cap 005 tahun 2023 perihal terakit peraturan 2A tentang perdagangan efek bersifat ekuitas," tutur Iman dalam konferensi pers hari ini, Selasa, 8 April 2025.

"Jadi tentu saja hal tersebut merupakan aturan yang sebelumnya terjadi. Namun sejalan dengan dinamika pasar saat ini, maka kami perluakukan beberapa evaluasi dan diskusi dengan para pelaku pasar guna memberikan kenyamanan bagi investor untuk melakukan transaksi di bursa," tambahnya.

Pertama, BEI memberlakukan penyesuaian trading halt dan ARB penyesuaian. Penyesuaian ARB dilakukan karena adanya penyesuaian terhadap pasar yang volatile dari tanggal 27 Maret sampai dengan Senin, 7 April 2025.
 

Baca: Pasar Saham-Rupiah Hancur Lebur, Bagaimana Harga Emas Hari Ini?

Kedua, Penempatan trading halt 5% dilakukan pada saat COVID-19 tahun 2020. Sehingga BEI melihat hal tersebut cukup sensitif dan perlu dilakukan penyesuaian terhadap trading halt 5%. Dengan pertimbangan gejolak pasar yang tinggi, maka terjadi penyesuaian batas auto rejection bawah untuk meredam volatalitas pasar yang tinggi disertai dengan tekanan jual yang signifikan dari berbagai sentimen yang ada dengan kebijakan adjustment daripada ARB.

"Trading halt itu tujuannya untuk menghentikan kepanikan dan memberikan waktu kepada investor untuk merespon informasi yang ada. Jadi ada waktu. Oleh sebab itu kami merasa bahwa 30 menit itu cukup bagi investor untuk mencerna informasi yang terjadi di pasar yang biasanya terjadi secara tiba-tiba," sambungnya.

"Dengan adanya penyesuaian trading halt ini dapat mengurangi kita harapkan fast trigger jadi mudah-mudahan memberikan ruang juga yang lebih luas untuk menyesuaikan diri tanpa mengorbankan berbagai proteksi terhadap kualitas pasar," jelasnya.

Terakhir, BEI akan menimbang untuk melakukan benchmarking dengan batas trading halt di bursa global terutama di Thailand dan Korea Selatan. "Mereka menetapkan trade halt sama persis dengan perusahaan efek Indonesia saat ini. Jadi kalau kita lihat bahwa namun kita cukup konservatif karena di beberapa negara bursa juga menetapkan bahkan sampai dengan 10%," ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)