Deretan Negara dengan Risiko Banjir Tertinggi di Dunia

8 December 2025 12:15

Jakarta: Banjir tercatat sebagai salah satu bencana alam yang paling sering terjadi dan menimbulkan kerusakan masif di berbagai belahan dunia. Fenomena ini dipicu oleh kombinasi faktor geografis alami serta dampak aktivitas manusia yang mengubah tata kelola lingkungan secara drastis.

Risiko bencana hidrometeorologi ini tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas curah hujan ekstrem yang melanda suatu wilayah tertentu. Faktor lain seperti keberadaan dataran rendah pesisir, aliran sungai besar, hingga kepadatan penduduk turut menentukan tingkat kerentanan suatu negara terhadap ancaman luapan air.

Dominasi Kawasan Asia

Sebagian besar negara dengan risiko banjir tertinggi berada di kawasan Asia karena karakteristik geografis dan iklim monsun yang kuat. Bangladesh menempati posisi yang sangat rawan karena wilayahnya merupakan delta pertemuan tiga sungai besar yang menampung jutaan penduduk.

Negara-negara Asia Tenggara dan Timur juga menghadapi tantangan serupa akibat urbanisasi yang cepat dan manajemen tata air yang belum optimal. Tiongkok dan India terus berjuang menghadapi luapan sungai raksasa mereka, sementara negara kepulauan seperti Indonesia dan Filipina harus bersiaga terhadap curah hujan tropis dan badai.
 

Daftar Negara Berisiko Tinggi

Berbagai data mengidentifikasi wilayah-wilayah yang memiliki kerentanan spesifik terhadap banjir berdasarkan sejarah kejadian dan paparan infrastruktur. Berikut adalah daftar negara yang dinilai memiliki risiko banjir paling tinggi di dunia:
  1. Bangladesh: Negara ini berada di delta Sungai Gangga, Brahmaputra, dan Meghna yang membuat jutaan warganya rutin terdampak banjir musiman dan kenaikan muka air laut.
  2. India: Wilayah India memiliki banyak sungai besar yang sering meluap akibat hujan monsun ekstrem serta diperburuk oleh deforestasi dan urbanisasi masif.
  3. Tiongkok: Jaringan sungai raksasa seperti Yangtze dan Pearl River membuat wilayah timur dan selatan negara ini sangat rentan banjir meskipun telah dibangun bendungan besar.
  4. Indonesia: Curah hujan tropis yang tinggi serta banyaknya dataran rendah di Jawa dan Sumatra menjadikan Indonesia wilayah langganan banjir yang kerap disertai tanah longsor.
  5. Vietnam: Kawasan Delta Mekong yang menjadi lumbung pangan utama negara ini sangat rawan terhadap banjir kiriman dari hulu serta ancaman badai tropis.
  6. Thailand: Dataran rendah Sungai Chao Phraya yang melintasi kawasan industri dan pariwisata vital sering mengalami banjir yang berdampak pada rantai pasok global.
  7. Nigeria: Negara terpadat di Afrika ini menghadapi luapan Sungai Niger dan Benue yang semakin merusak akibat buruknya sistem drainase perkotaan.
  8. Filipina: Posisi geografisnya di jalur badai tropis membuat Filipina sangat rentan terhadap banjir bandang dari sungai dan banjir rob dari laut.
  9. Pakistan: Curah hujan tinggi dan lelehan salju pegunungan sering menyebabkan Sungai Indus meluap dan merendam wilayah dataran luas di negara ini.
  10. Amerika Serikat: Wilayah pesisir dan lembah sungai di negara maju ini tetap memiliki risiko tinggi akibat badai tropis yang makin intens dan kenaikan permukaan laut.

Tantangan Global dan Mitigasi

Risiko banjir ternyata tidak hanya monopoli negara berkembang, tetapi juga mengancam negara maju seperti Amerika Serikat yang memiliki garis pantai panjang. Perubahan iklim global menjadi faktor pendorong utama yang meningkatkan frekuensi cuaca ekstrem dan memperluas area terdampak bencana.

Pemerintah di berbagai negara kini didorong untuk memperkuat infrastruktur pengendali air dan memperbaiki tata ruang kota demi menghadapi ancaman tersebut. Langkah mitigasi yang komprehensif sangat diperlukan untuk melindungi keselamatan warga dan meminimalkan kerugian ekonomi di masa depan.

Saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.

(Daffa Yazid Fadhlan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Christian Duta Erlangga)