17 September 2024 18:46
Seorang penderita disleksia yakni Imam Setiawan menaruh perhatian pada pendidikan bagi anak yang mengalami disleksia. Program Disleksia Keliling Nusantara dimulai pada tahun 2017. Program ini berkaca kepada pengalamannya yang sempat di diagnosa menyandang disleksia dan berkebutuhan khusus sejak usia 9 tahun.
Imam tak ingin melihat anak-anak yang menyandang disleksia mengalami hal serupa dengan dirinya. Sehingga ia menjalankan program Disleksia Keliling Nusantara yang mengusung tema “Berbagi dan Edukasi” yang ditujukan untuk guru dan juga orang tua dari anak berkebutuhan khusus.
“Anak-anak disleksia rentan mendapatkan perundungan, fasilitas pembelajaran mereka juga kerap tidak memadai. Hal ini tentunya dimulai dari guru dan orang tuanya yang tidak memahami,” ungkap Imam Setiawan.
Materi pembelajaran yang digagas program ini di antaranya terkait keberagaman anak berkebutuhan khusus, kebutuhan sensori anak, hingga parenting.
Saat ini Imam ingin membantu guru di empat kota, tapi terkendala sumber daya dan legalitas program miliknya. Imam dan Program Disleksia Keliling Nusantara mengajak teman-teman untuk bergabung bersama mewujudkan hal tersebut, khususnya bagi anak-anak disleksia.
Dukungan Akses Pendidikan untuk Anak dengan Kondisi Disleksia.
Donasi melalui rekening Yayasan Benih Baik Indonesia
BCA: 867-0323-456
Mandiri: 164-00111-02227