Program Makan Siang Gratis Nasibmu Kini

20 July 2024 01:06

Sebuah unggahan di media sosial YouTube pada Selasa 16 Juli 2024 dari acara Market Outlook 2024 mengejutkan banyak pihak. Dalam unggahan ini, Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan mengungkapkan bahwa dirinya diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi presiden terpilih Prabowo Subianto.

Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp71 triliun, agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak. Dari situ Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp71 triliun.

Menurut Heriyanto opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak dari rencana Rp15.000 menjadi Rp7.500.

"Angka itu memang dibahas dengan Pak Prabowo, Tim Ekonomi Pak Prabowo memikirkan apakah bisa makan gratis per hari turun dari Rp15.000, mungkin ke Rp9.000 atau Rp7.500," ungkap Heriyanto Irawan pada Rabu 17 Juli 2024.

Program Makan Bergizi Gratis, mulanya bernama program Makan Siang Gratis. Program ini menjadi salah satu janji dari pasangan  Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres yang lalu. Pasangan Prabowo-Gibran berjani akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp460 triliun.

Prabowo mendata jumlah masyarakat yang perlu mendapatkan makan siang dan bantuan gizi mencapai 82,9 juta orang. Rencananya program ini akan diberikan untuk anak-anak pra SD atau anak usia dini hingga SMA atau SMK.

Pra SD atau anak usia dini sebanyak 30 juta anak, SD sebanyak 24 juta murid, SMP sebanyak 9,8 juta murid. Kemudian untuk SMA dan SMK 10,2 juta murid serta untuk para santri di pesantren total ada 4,3 juta orang dan ibu hamil ada 4,4 juta jiwa.

Kala itu Budisatrio Djiwandono, selaku komandan Tim TKN Prabowo-Gibran menegaskan program makan siang gratis akan dijalankan langsung setelah pasangan ini dilantik.

Mei lalu, presiden terpilih Prabowo Subianto dalam sebuah wawancara khusus di salah satu televisi nasional, mengoreksi dan mengganti nama program Makan Siang Gratis menjadi Makan Bergizi Gratis

Penggantian nama makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis tersebut dibenarkan oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia menyebut pergantian nama tidak akan mengubah tujuan utamanya, memberikan makanan sehat untuk anak-anak Indonesia.

Bulan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut pemerintah menyepakati anggaran makan bergizi gratis dengan anggaran Rp71 triliun pada 2025. Nominal tersebut disepakati dalam pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal dan DPR dengan mempertahankan defisit RAPBN tetap antara 2,29% hingga 2,82% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Hasil penyusunan anggaran untuk program yang dibahas antara pemerintah dengan DPR akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2024.
 

Baca: Makan Bergizi Gratis, Apakah Masih Bergizi?

Penurunan dari pagu anggaran RP460 triliun per tahun menjadi Rp71 triliun inilah yang memaksa dimunculkan opsi biaya makanan per anak dari rencana Rp15.000 menjadi Rp7.500. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menilai alokasi Rp7.500 untuk makan per anak itu untuk daerah tertentu sudah sangat besar.

Lalu dapat makanan seperti apa dana Rp7.500 jika dibelikan makanan di warteg? Berdasarkan pemantauan Metro TV, dengan uang Rp7.500 hanya mendapatkan nasi putih dengan lauk tempe orek saja.

Dari awal program makan siang gratis yang waktu itu dijanjikan alokasi anggaran Rp460 triliun per tahun memang sudah diragukan banyak pihak. Ketika akhirnya alokasinya hanya Rpp71 triliun, maka program yang kemudian dinamai makan bergizi gratis ini menimbulkan kesulitan berikutnya. Apakah program tersebut akan bisa mencapai tujuan semula?

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)