Momen pilu sekaligus menggetarkan hati tercipta saat anggota Polwan Polda Sumsel membagikan makan siang bergizi di SD Negeri 166 di kawasan Balayudha, Palembang, Sumatera Selatan. Salah satu polwan dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel, AKP G kaget lantaran ada siswa perempuan yang tidak menyantap makan bergizi gratis yang telah dibagikan.
Saat ditanya Devi meneteskan air mata. Dia mengaku ingin membawa pulang makanannya, agar bisa disantap bersama ibunya. Sebab ibunya menjadi tulang punggung keluarga sebagai asisten rumah tangga. Sedangkan ayahnya sudah meninggal.
Mendengarkan alasan itu polwan Polda Sumsel memberikan empat bungkus kotak nasi kepada Devi, agar bisa disantap bersama keluarga dan ibunya di rumah.
Ditemui di kediamannya, ibunda Devi, Suryati, bercerita Devi sempat menemui dirinya di tempat bekerja sebagai buruh cuci pakaian, tidak jauh dari kontrakannya. Devi mengajak Suryati menikmati hidangan usai mendapatkan makan bergizi gratis dari
Polda Sumsel.
Belakangan Suryati tahu bahwa video Devi di sekolah viral di media sosial. Perasaan Suryati pun campur aduk, antara sedih, terharu sekaligus bangga kepada Devi, anak bungsunya.
Diketahui Suryati bekerja sebagai buruh harian cuci pakaian atau asisten rumah tangga dengan gaji Rp700.000 per bulan. Sejak suaminya meninggal pada Juli 2023, Suryati harus menjadi tulang punggung keluarga.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Suryati selalu menanamkan nilai-nilai kemandirian pada anak-anaknya. Bahkan sehari-hari Devi harus berjalan kaki sekitar 2-4 km ke sekolah.
Keterbatasan ekonomi membuat Suryati tidak bisa membayar ojek untuk mengantar anaknya ke sekolah. Meskipun begitu Devi tidak pernah mengeluh, bahkan Devi bertekad memperbaiki makam almarhum ayahnya, jika memiliki rezeki lebih.