Pneumonia Mycoplasma Terdeteksi di Jakarta

6 December 2023 13:50

Jakarta: Mycoplasma Pneumonia terdeteksi di Jakarta. Situasi ini harus lekas diantisipasi, jangan sampai penyakit itu merebak, seperti di negara asalnya, Tiongkok. 

Ya, layaknya covid-19, mycoplasma pneumonia kini membuat Tiongkok kerepotan. Kasus pneumonia mycoplasma terus melonjak. Rumah sakit di Tiongkok pontang-panting merawat pasien mycoplasma pneumonia.

Apa itu Pneumonia Mycoplasma? 

Bakteri Mycoplasma adalah salah satu jenis kuman penyebab pneumonia yang kerap menyerang dan dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Infeksi ini kerap dikenal sebagai pneumonia berjalan karena gejalanya ringan.

Meski memiliki gejala ringan, penyakit ini bisa memberi efek komplikasi terhadap lansia, anak-anak, dan balita. Penularannya pun melalui droplet, sama dengan virus covid-19.

Adapun, gejala mycoplasma pneumonia menurut Kementerian Kesehatan antara lain:

- Sesak napas

- Demam

- Kelelahan

- Batuk

- Sakit Tenggorokan


Lalu, apa yang membedakan antara mycoplasma pneumonia dengan pneumonia biasa? Menurut Kementerian Kesehatan, yang membedakan adalah jenis bakterinya. 

Mycoplasma adalah jenis bakteri yang dapat menyerang infeksi saluran saluran pernapasan ringan. Biasanya, bisa disembuhkan tanpa mengonsumsi antibiotik. Namun terkadang, mycoplasma dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius. 

Penyakit mycoplasma pneumonia sedang merebak di Tiongkok. Awal November 2023, salah satu rumah sakit Tiongkok melaporkan kenaikan signifikan pasien mycoplasma pneumonia. 

Penderita mycoplasma pneumonia di Rumah Sakit Beijing bahkan mencapai 1.600 kasus per hari. Kondisi ini menyebabkan antrean pasien dan rawat inap di sejumlah rumah sakit.

WHO masih memantau keadaan di Tiongkok. Namun, Tiongkok belum memberikan data pasti mengenai jumlah penderita penyakit ini. 

Kasus mycoplasma pneumonia yang sedang marak di Tiongkok dilaporkan terdeteksi di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mendapati beberapa kasus mycoplasma pneumonia, terutama pada anak-anak yang mengalami gejala sesak napas. 

Pemeriksaan laboratorium dan tes PCR untuk konfirmasi lebih lanjut. Beberapa anak yang mengalami gejala mycoplasma pneumonia ini tidak membutuhkan perawatan intensif.

Pemerintah mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan dengan menggunakan masker di tempat ramai. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)