Kasus satu-satunya pembatalan calon gubernur (cagub) pada Pilkada 2024 hingga kini adalah pembatalan cagub Papua Barat Daya Abdul Faris Umlati. Saat ini, Abdul Faris Umlati mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung atas pembatalan dirinya oleh KPU Papua Barat Daya.
Calon gubernur Abdul Faris Umlati atau AFU mengajukan permohonan kasasi atas keputusan KPU Provinsi Papua Barat Daya yang membatalkannya sebagai calon gubernur Papua Barat Daya nomor urut satu. Pengajuan kasasi disampaikan rekan selaku kuasa hukum AFU Benediktus Jombang ke Mahkamah Agung RI di Jakarta pada Rabu, 6 November 2024.
AFU yakin MA akan mengabulkan kasasi yang diajukannya sehingga dia tetap ikut dalam kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Papua Barat Daya 2024. Pasangan Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw diusung Partai NasDem, PSI, Demokrat, dan PKS dalam pilgub Papua Barat Daya 2024.
"Ini tantangan buat kita, jadi kita sudah biasa melalui tantangan-tantangan. Semua proses ini kan baru, tahapan ini kan belum putusan hukum, belum putusan pengadilan, bukan final, jadi semua proses hukum masih kita tempuh. Cuitan-cuitan di media, di grup di mana-mana itu memberikan semangat kepada semua. Teman-teman, relawan, simpatisan, tim, dan lain sebagainya juga. Saya masih tetap jalankan tugas sampai di mana keputusan dari Mahkamah Agung turun baru saya dan Pak AFU bergabung lagi," kata wakil AFU, Petrus Kasihiw.
Sebelumnya
KPU Provinsi Papua Barat Daya membatalkan Abdul Faris Umlati atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya tertanggal Senin, 28 Oktober 2024. Menurut Bawaslu Papua Barat Daya Abdul Faris Umlati terbukti melakukan pelanggaran administrasi kasus mutasi jabatan kepala distrik dan kepala kampung ketika ia menjabat sebagai Bupati Rajaampat.
Streaming