Tidak hanya social commerce yang akan diperketat pengawasannya. Tetapi jasa titip atau jastip juga akan diawasi dengan ketat.
Jasa titip tidak hanya dinilai bisa merugikan pedagang dan pengrajin lokal. Namun juga bisa termasuk praktik impor illegal.
Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Mohammad Aflah Farobi menyebut pengawasan praktik jasa titip atau jastip akan dilakukan. Salah satunya dengan pengenalan atau profiling orang-orang yang dicurigai sebagai pembawa jastip.
Bisnis jastip juga berpotensi menjadi aktivitas impor ilegal ditengah terpuruknya nasib pedagang Tanah Air. Pasalnya, saat ini masyarakat sangat mudah menemukan berbagai jastip dari media sosial dan online.
Selain itu, Aflah juga melihat celah pelaku jastip yang nakal dengan menghindari pembayaran bea masuk.
