Akun hacker Bjorka membuat heboh jagat maya. Hacker tersebut membocorkan sejumlah data pribadi pejabat dan masyarakat hingga dokumen rahasia negara. Aksi hacker Bjorka pun dinilai telah melanggar hukum serta mengancam kedaulatan digital. Founder dan CEO @Sibertrenid Putra Aji Adhari menjelaskan sebenarnya ada beberapa jenis hacker atau peretas, yaitu, White Hat, Black Hat, dan Grey Hat. Tidak semua hacker tersebut melakukan tindakan kriminal.
Hacker white hat biasanya berperan dalam pengujian suatu sistem dan memang ditunjuk oleh suatu perusahaan atau pemilik sistem untuk mencari celah pada sistem tersebut. Lalu ada hacker black hat yang menyebabkan kerugian bagi sistem. Sementara grey hat adalah gabungan dari keduanya.
"Jika Bjorka itu mungkin cari nama, ekonomi atau memang ada kepentingan," ujar Founder dan CEO @Sibertrenid Putra Aji Adhari, Jumat (16/9/2022)
Memasuki era digitalisasi diharapkan masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk menjaga data pribadi. Sementara untuk menjamin data agar tetap aman adalah tanggung jawab pemerintah. Kasus Bjorka juga dinilai menjadi tamparan bagi pemerintah untuk segera memperketat keamanan data.