Pagi-pagi senam dengan kader PKS di Deli Serdang, Anies Baswedan tampak begitu senang. Siapa sangka satu hari sebelumnya PKS tidak hadir ke deklarasi Anies-Muhaimin di Surabaya.
Di Hotel Majapahit Surabaya ini sejumlah elite NasDem dan PKB berkumpul menyatu dalam lautan kemeja putih, tanpa atribut partai. Para kiai sepuh Jawa Timur juga ada di tengah-tengah hadirin.
Suara warga NU dinilai sebagai kunci. Itulah mengapa Muhaimin dipilih sebagai pendamping Anies. Pasalnya tidak main-main jumlah pemilih NU mencapai 55% pemilih nasional. Deklarasi ini pun sekaligus menjadi awal sebuah era.
"Hari ini juga kita katakan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret," ungkap ketua umum Partai NasDem Surya Paloh dalam sambutannya pada deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023.
Usai deklarasi Muhaimin yang juga cicit pendiri NU ini mengaku punya banyak kesamaan dengan Anies. Keduanya sama-sama menuntut ilmu di Kampus Universitas Gadjah Mada dan sama-sama menjadi aktivis kala masih mahasiswa di 90-an.
"Kami sudah saling kenal amat sangat lama, ketika Kita sama-sama belajar menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Istilah Mas Anies kita selesaikan podo tonggo (sesama tetangga) fakultas, saya di Fisipol, Mas Anies di Fakultas Ekonomi. Beliau aktif sebagai mahasiswa, saya juga aktif sebagai mahasiswa" kata Muhaimin Iskandar.
Sementara itu PKS meski tidak hadir pada deklarasi Anies-Muhaimin, menyatakan tetap mendukung Anies Baswedan.
"PKS sangat menyambut baik dan mengucapkan ahlan wa sahlan wa marhaban atas bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia pada Pilpres tahun 2024," sebut Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam keterangan kepada media.