Prakiraan kondisi cuaca harus benar-benar menjadi titik perhatian semua pemangku kepentingan dalam melakukan antisipasi potensi bencana.
Prediksi cuaca seharusnya dipahami sebagai acuan untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang bakal terjadi.
Apalagi dari catatan Badan Nasional Penanggagulan Bencana (BNPB), cuaca menjadi pemicu dominan atas bencana yang terjadi di negeri ini.
Bahkan, 95?ri 3.207 kejadian bencana alam di indonesia sejak awal tahun hingga November 2022 merupakan bencana akibat aktivitas cuaca, seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
Kini, cuaca ektrem diramalkan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia hingga nanti sepekan ke depan. Anomali cuaca bakal melanda sekitaran wilayah Jabodetabek, bahkan diprediksi memicu banjir besar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap prediksinya bahwa akan terjadi hujan ekstrem dan badai dahsyat pada hari ini. Peringatan dini ditujukannya untuk wilayah Jabodetabek, terutama Bekasi dan Tangerang.
Anomali cuaca itu dipicu perpindahan badai dahsyat dari laut ke darat melalui dua jalur, yakni pertama dari barat, melalui angin baratan yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst). Kedua, dari utara, melalui angin permukaan yang kuat.
Namun, ramalan berbeda diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Dalam prediksi mereka tidak akan terjadi badai dahsyat. Yang ada ialah hujan ekstrem pada 30 Desember mendatang di Jabodetabek.
Terlepas dari perbedaan tersebut, satu hal yang mesti selaras, yakni kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana yang potensial terjadi menjadi keniscayaan. Anggaplah prediksi BRIN sebagai skenario terburuk yang mesti dipersiapkan.
Telah berulang setiap hujan ekstrem turun selalu diiringi meluapnya sungai-sungai sehingga membuat sebagian Jakarta dan sekitarnya terendam oleh banjir.
Dalam kondisi seperti itu, langkah penanggulangan yang cepat harus segera dilaksanakan. Jangan lagi ada kegagapan dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Pemerintah daerah dan instansi terkait mesti solid untuk segera bersiaga dalam memitigasi dampaknya.