Penyedia layanan streaming film Netflix berencana akan menginvestasikan sekitar USD2,5 miliar atau Rp37,34 triliun untuk produksi film di Korea Selatan. Dana investasi tersebut nantinya akan dikucurkan untuk empat tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan pada Selasa (25/4/2023). Nilai investasi tersebut meningkat tajam dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
CEO Netflix mengatakan bahwa cerita yang diproduksi Korsel mewakili budaya global, sehingga memiliki magnet yang kuat bagi para pelanggannya. Hal tersebut dibuktikan dengan konten seperti Squid Game, The Glory, dan Physical: 100.
Diketahui, Netflix telah berinvestasi sekurang-kurangnya USD 700 juta sejak 2016 ketika pertama datang ke Korsel. Dari hal tersebut, Netflix dikabarkan menangguk keuntungan besar dari konten Korea yang dikonsumsi penggemar di seluruh dunia.
Di sisi lain, Netflix semakin memproduksi konten internasional orisinal dan bersandar pada prospek di luar negeri karena pertumbuhannya di Amerika Utara dan Eropa melambat.
Pada bulan Januari, perusahaan mengumumkan sedang merencanakan serangkaian konten Korea Selatan terbesar yang pernah ada dengan 34 judul baru dan yang kembali akan diluncurkan tahun ini.
Pasalnya, data Netflix menunjukkan lebih dari 60 persen dari semua pengguna Netflix menonton acara atau film Korea Selatan tahun lalu.
Empat dari 10 acara TV non-Inggris yang paling banyak ditonton di streamer juga berasal dari Korea, yaitu Squid Game, All of Us Are Dead, The Glory, dan Extraordinary Attorney Woo.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan, investasi baru akan menjadi peluang besar tidak hanya untuk Netflix, tetapi juga untuk industri konten dan pembuat konten Korea Selatan.
Sebagai informasi, Netflix berhasil mendapatkan 1,46 juta pelanggan berbayar di Asia Pasifik pada kuartal pertama 2023. Hal tersebut membuat Asia Pasifik menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat perusahaan karena pendaftaran di tempat lain terhenti.
