Kematian Arya Disimpulkan Bukan Pidana, Psikolog Forensik: Bukan Berarti Bunuh Diri

30 July 2025 11:57

Setelah melakukan penyelidikan selama tiga minggu, penyidik Polda Metro Jaya akhirnya menyimpulkan kematian Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan bukan karena tindakan kriminal. Psikolog Forensik, Reza Indragiri membeberkan pernyataan polisi tersebut tidak serta merta menjadikan Arya Daru meninggal dunia akibat bunuh diri.

"Saya sendiri berulang kali menyampaikan paling tidak kisi-kisi ke teman-teman di kepolisian, sekiranya ada kematian yang diduga merupakan bunuh diri, simpulan itu agar terukur menggunakan empat parameter. Empat parameter ini yang saya singkat menjadi IPAD (Ideas, Plan, Action, dan Death)," ujar Reza dikutip dari Selamat Pagi Indonesia pada Rabu, 30 Juli 2025.

Reza mengungkapkan jika dalam empat elemen tersebut tidak selaras satu sama lain, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang meninggal bukan karena bunuh diri.

"Tapi ketika empat unsur tadi tidak sinkron atau bahkan bertolak belakang satu sama lain atau tidak lengkap terisi, maka memang kita patut untuk mengkaji ulang, apakah simpulan seseorang meninggal akibat bunuh diri adalah simpulan yang terukur dan definitif ataukah perlu dikaji kembali?" bebernya.

Sebelumnya Tim Digital Forensik Bareskrim Polri membeberkan temuan mereka terhadap perangkat seluler yang pernah digunakan Arya Daru pada periode 2019 hingga 2022. Dari penyelidikan, ditemukan bahwa Arya pernah mengirimkan pesan ke salah satu badan amal yang menaungi orang-orang yang mengalami tekanan dan memiliki keinginan bunuh diri.

Dari temuan ini, Reza tidak bisa mengambil kesimpulan secara pasti bahwa Arya Daru terbukti bunuh diri. Sebab, Ia tak mengetahui detail pesan yang dimaksud.

"Namun sebatas menyimak tema pesan yang disampaikan oleh otoritas kepolisian, maka memang wajar kalau kemudian publik bernalar inilah narasi gelap yang boleh jadi merupakan ideas, merupakan cermin, tentang seseorang yang barangkali sudah mulai menimbang-nimbang atau berpikir untuk mengakhiri hidupnya sendiri," jelas Reza.

"Tapi ini bukan merupakan simpulan ya. Saya hanya bisa membuat dugaan-dugaan saja. Karena sekali lagi saya tidak tahu secara persis kata demi kata rangkaian kalimat atau redaksional dan konteks pesan yang ditulis oleh almarhum," lanjutnya.

Namun berdasarkan rilis dari Polda Metro Jaya yang menyatakan bahwa Arya Daru meninggal akibat kehabisan napas, maka Reza mempertanyakan bagaimana situasi yang dihadapi Arya Daru saat menghembuskan napas terakhirnya. Inilah yang dapat mempengaruhi kesimpulan akhir apakah Arya Daru dibunuh, bunuh diri atau karena kecelakaan. 

"Jadi ada orang yang secara sengaja membuat seseorang mengalami kehabisan pasokan oksigen, yang ini diasosiasikan sebagai pembunuhan. Ataukah kehabisan pasokan oksigen itu berlangsung sebagai keputusan dan langkah yang dilakukan oleh orang itu sendiri, berarti bunuh diri. Ataukah situasi kehabisan pasokan oksigen itu adalah kecelakaan," jelasnya.
 

Baca juga: Sanggah Arya Daru Bunuh Diri, Keluarga Minta Penyelidikan Dilanjutkan

Sebelumnya, kepolisian memastikan diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, 39, meninggal dunia bukan karena aksi pembunuhan. Penyebab kematian diplomat muda tersebut adalah karena gangguan pernapasan akibat tertutupnya saluran napas bagian atas.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara menyeluruh, tim belum menemukan adanya unsur tindak pidana dalam kasus ini. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah dilakukan scientific crime investigation hingga evaluasi terhadap sejumlah bukti dan keterangan saksi.
 
“Kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya.
 
Proses penyelidikan kasus kematian Arya Daru telah berlangsung selama tiga pekan. Korban ditemukan tewas di kamar indekosnya pada Selasa, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajahnya dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)