IAEI Gelar Muktamar Kelima, Soroti Tantangan SDM Ekonomi Islam

Jakarta: Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) menggelar Muktamar kelima yang dirangkaikan dengan Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Mei 2025, di Jakarta.

Muktamar IAEI kali ini dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Ketua Umum IAEI yang juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Penasehat IAEI sekaligus Wakil Presiden RI ke-13 Ma'ruf Amin, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan sarasehan refleksi dua dasawarsa IAEI yang bekerja sama dengan Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam, Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan mendorong kontribusi ekonomi syariah yang lebih kuat, serta mempererat sinergi antara pemangku kebijakan dan institusi pendidikan untuk mewujudkan ekonomi Islam yang inklusif dan berkeadilan.
 

Baca Juga: Indonesia Pimpin Konferensi Parlemen Islam ke-19, Prabowo dan Puan Serukan Bersatu Hadapi Tantangan Global

Dalam sambutannya, Ketua Umum IAEI Sri Mulyani menyoroti tantangan utama pengembangan ekonomi Islam di Indonesia, yaitu pada sektor sumber daya manusia (SDM).

Menurutnya, meski Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan pemegang saham ketiga terbesar di Islamic Development Bank (IsDB), namun belum ada warga negara Indonesia yang menduduki posisi strategis di lembaga tersebut.

“Tidak ada satu pun vice president dari Indonesia di Islamic Development Bank. Tidak ada pula senior manajemen profesional yang menonjol. Ini adalah pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ujar Sri Mulyani dikutip dari Headline News, Metro TV pada Jumat, 16 Mei 2025.

Ia mengajak seluruh pengurus IAEI serta pemangku kepentingan untuk menjadikan kondisi ini sebagai momentum memperbaiki kualitas SDM Indonesia. Agar mampu bersaing di kancah keuangan Islam global.


(Tamara Sanny)